Gunung Lewotobi Laki-laki meletus. (ANTARA/HO-PVMBG)
INDOZONE.ID - Letusan dahsyat Gunung Lewotobi Laki-Laki di Indonesia mengakibatkan gangguan serius pada jadwal penerbangan ke Bali dan sejumlah wilayah lainnya. Kejadian ini menyebabkan lebih dari 20 penerbangan dibatalkan dan ribuan penumpang tertunda perjalanannya.
Gunung Lewotobi meletus pada Selasa siang (17/6/2025), menyemburkan abu vulkanik setinggi 10.000 meter ke udara. Awan abu tebal berbentuk jamur tersebut terlihat hingga 150 kilometer dari titik letusan. Malam harinya, letusan susulan mengirimkan abu hingga 5.000 meter ke langit.
Lembaga Vulkanologi Indonesia mencatat letusan kembali terjadi pada Rabu pagi, kali ini menghasilkan kolom abu setinggi 1.000 meter. Status gunung dinaikkan ke level tertinggi dan zona bahaya diperluas hingga radius 8 kilometer dari kawah.
Namun, material abu menyebar lebih jauh dari zona evakuasi, mencapai beberapa desa seperti Boru, Hewa, dan Watobuku. Warga Desa Nurabelen di Kecamatan Ile Bura dilaporkan mengungsi ke Konga untuk menghindari dampak letusan.
Baca juga: Miris! Viral Anak Berkebutuhan Khusus di Tangsel Dianiaya Ibu Lantaran Jualan Tak Laku
"Belum ada korban jiwa yang dilaporkan," ujar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam pernyataan resminya.
Akibat kondisi ini, sejumlah maskapai membatalkan penerbangan dari dan ke Bali. Situs resmi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mencatat pembatalan penerbangan dari Australia, Malaysia, India, dan Tiongkok.
Singapore Airlines membatalkan empat penerbangan dari dan ke Bandara Denpasar. Sementara itu, Scoot—maskapai anak perusahaan dengan biaya rendah—juga menghentikan layanan ke Bali dan Lombok.
JetStar menangguhkan beberapa penerbangan pagi dari Australia ke Bali, sementara penerbangan sore mengalami keterlambatan bahkan pembatalan. Maskapai lain seperti Virgin Australia, Air New Zealand, dan Juneyao Airlines juga terkena dampak.
Bandara Fransiskus Xaverius Seda di Maumere ditutup sejak Rabu hingga Kamis demi menjamin keselamatan penumpang.
Baca juga: Modus Jahat Pegawai Minimarket Lecehkan Bocah di Tangerang, Imingi dengan Top Up Game
"Penutupan ini dilakukan untuk memastikan keamanan penumpang," tulis pengelola bandara AirNav di Instagram.
Ribuan penumpang terkena dampak langsung. Salah satu penerbangan Air India bahkan harus kembali ke Delhi pada 18 Juni karena alasan keselamatan akibat letusan.
"Seluruh penumpang telah diturunkan dengan selamat," sebut pihak maskapai dalam pernyataan resmi.
JetStar menyebutkan bahwa abu vulkanik diperkirakan akan mereda pada Rabu malam.
Awan abu bisa merusak mesin dan sistem kendali pesawat secara signifikan. Abu yang masuk ke dalam mesin akan mencairkan kaca di dalamnya, lalu menempel pada komponen mesin lainnya, menghambat aliran udara, dan menyebabkan sensor gagal bekerja.
Tak hanya itu, abu juga bisa menggores bagian luar pesawat seperti proses sandblasting dan mengurangi jarak pandang pilot dengan merusak kaca kokpit.
Baca juga: Mbah Tupon Korban Mafia Tanah di Bantul Digugat Rp500 Juta ke Pengadilan, Ini Kata PN Bantul
Indonesia memang berada di kawasan rawan letusan. Sekitar 130 gunung api aktif berada di wilayah ini. Letak geografis Indonesia berada di antara dua zona seismik aktif dunia, yaitu Cincin Api Pasifik dan Sabuk Alpide.
Ini membuat wilayah Indonesia sangat rentan terhadap letusan gunung berapi dan gempa bumi.
Gunung Lewotobi Laki-Laki telah beberapa kali meletus, termasuk pada bulan Mei dan Maret lalu. Meskipun masyarakat di sekitarnya telah terbiasa hidup berdampingan dengan gunung api, aktivitas vulkanik tetap berpotensi mematikan. Letusan pada November tahun lalu bahkan menewaskan sembilan orang dan melukai puluhan lainnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Euronews.com