Vaksin AstraZeneca.(photo/ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Menteri Kesehatan RI, (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, tiga orang meninggal dunia setelah menerima vaksin AstraZeneca. Namun saat ini penyebabnya masih diteliti, apakah meninggal karena vaksin atau tidak.
Sebelumnya, dua orang dinyatakan meninggal dunia setelah divaksin AstraZeneca. Kasus kematian itu membuat penggunaan vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 dihentikan sementara untuk dilakukan uji toksisitas dan sterilitas oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Tiga orang yang meninggal merupakan kasus baru. Namun Menkes tak merinci di daerah mana kasus itu terjadi.
"(Usai divaksin) AstraZeneca ada tiga orang (yang meninggal), sekarang sedang diteliti. Ada peneliti KIPI-nya. Apakah itu meninggal gara-gara divaksin atau enggak," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin saat mengunjungi RSUD Otto Iskandardinata, Kabupaten Bandung, Selasa (18/5/2021).
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya tengah melakukan pemeriksaan peninjauan kembali kepada AstraZeneca batch CTMAV547. Namun saat ini hasilnya belum diketahui.
"Hasilnya (belum ada), sedang diperiksa," jawab Budi.
Lebih lanjut, Budi mengatakan sebanyak 1,2 juta vaksi AstraZeneca telah disuntikkan kepada masyarakat. Provinsi Jawa Timur dan Bali merupakan wilayah terbanyak yang mendapatkan dosis vaksin tersebut.
"Tapi perlu diketahui, Astra zeneca sudah dikasih sebanyak 1,2 juta. Yang paling banyak Jawa timur dan Bali. Itu tidak ada yang meninggal," kata Budi.
"Jawa timur 600 ribu Bali 500 ribu. Yang terjadi (meninggal dunia) di Jakarta, baru 150 ribu," lanjutnya.
Selain itu, Kemenkes tidak menutup adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) berat kepada penerima vaksin. Meski begitu, dapat dipastikan belum ada kasus meninggal dunia karena disuntik vaksin.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: