Iptu Laurens Tenine Komandan Kompi Batalion A Brimob Polda Maluku. (Ist)
Polda Maluku dikejutkan atas meninggalnya Komandan Kompi Batalion A Brimob Iptu Laurens Tenine setelah disuntik vaksin AstraZeneca.
Iptu Laurens merupakan Danki 4A mantan Danki kompi 1 DEN B Pelopor Brimob Polda Maluku.
Dia diketahui tak bisa berjalan setelah dilakukan penyuntikan vaksin dalam program vaksinasi massal di Lapangan Tahapary Polda Maluku pada Selasa (30/3/2021) pagi.
Saat itu peserta yang mengikuti program vaksinasi sejak hari pertama hingga hari ketiga sebanyak 500 orang anggota Polda.
Mereka berasal dari Direktorat Shabara, Krimsus, Bidang Humas, Biro Rena dan Biro Ops Polda Maluku.
Program vaksinasi massal itu digelar Biddokkes Polda Maluku bertujuan untuk menguatkan anti bodi dari serangan wabah virus corona (Covid-19) yang masih meluas di Maluku.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono membantah kalau kematian Iptu Laurens akibat disuntik vaksin, namun karena terjangkit COVID-19.
"Dilakukan sampel pemeriksaan COVID-19 (RT-PCR) di RS Haulussy Ambon dengan hasil positif," kata Argo dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu (7/4/2021).
Argo menjelaskan, Polda Maluku telah melakukan pengecekan dan memastikan bahwa Iptu Laurens Tenine yang bertugas sebagai anggota Brimob Polda Maluku tersebut meninggal dunia dikarenakan terjangkit COVID-19.
Menurut Argo, kronologi meninggalnya anggota Brimob tersebut, ketika itu keluarga pasien tiba di Rumah Sakit Bhayangkara dengan keluhan tidak sadarkan diri.
Setelah diperiksa oleh dokter jaga UGD didapatkan tidak ada respons napas dan nadi. Selanjutnya dilakukan tindakan resusitasi jantung paru selama 1 siklus, dan dinyatakan tidak berhasil.
"Pasien juga diperiksakan rekam jantung dengan alat EKG didapatkan hasil no respons (tidak merespons, Red). Untuk refleks pupil dan kornea negatif dan dinyatakan meninggal dunia pukul 07.17 Waktu Indonesia Timur," kata Argo.
Iptu Laurens Tenine meninggal dunia Minggu (4/4). Sehari sebelumnya, anggota Brimob tersebut mengeluhkan sesak napas, Sabtu (3/4).
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Meikyal Pontoh juga membantah bahwa Iptu Laurens Tenine akibat vaksin Covid-19.
Meikyal menyebutkan yang bersangkutan meninggal dunia bukan disebabkan oleh Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) melainkan karena Iptu Laurens menderita sakit hipertensi.
Ia menjelaskan bahwa hipertensi yang tidak terkontrol menyebabkan terjadinya kompilasi seperti penyakit jantung koroner dan stroke, gagal ginjal, serta penyakit vaskular perifer dan kerusakan pembuluh darah retina yang beresiko kematian.
Sebelum dilarikan ke rumah sakit, Iptu Laurens sempat mengeluhkan badannya meriang, mulutnya terasa pahit, serta dada dan bagian lututnya juga terasa sakit usai divaksin.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: