Buat Postingan soal Kritik, Mantan Presiden RI Keenam SBY: Obat itu Rasanya 'Pahit'

Presiden Republik Indonesia keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). / twitter

Presiden Republik Indonesia keenam, Susilo Bambang Yudhoyono berbicara tentang kritik dan obat. 

Melalui akun twitter resminya, @SBYudhoyono tertanggal 13 Februari 2021 pukul 12.39 wib. SBY mengatakan, kritik itu seperti obat dan yang mendapatkan kritikan bisa mengalami 'sakit'. Namun, kalau kritiknya benar dan bahasanya tidak kasar, bisa mencegah kesalahan. 

"1. Obat itu rasanya "pahit". Namun bisa mencegah atau menyembuhkan penyakit. Jika obatnya tepat & dosisnya juga tepat, akan membuat seseorang jadi sehat. Gula itu rasanya manis, tetapi kalau dikonsumsi secara berlebihan bisa mendatangkan penyakit. *SBY* 2. Kritik itu laksana obat & yang dikritik bisa "sakit". Namun, kalau kritiknya benar & bahasanya tidak kasar, bisa mencegah kesalahan. Sementara, pujian & sanjungan itu laksana gula. Jika berlebihan & hanya untuk menyenangkan, justru bisa menyebabkan kegagalan. *SBY*," tulis SBY.

Postingan SBY mendapatkan 1.230 kali klik suka, 348 klik retweet.

"Kekuasaan itu manis seperti gula. Sehingga apapun dipertaruhkan supaya dapat berkuasa (kalau bisa sampai 7 turunan), meski taruhannya keutuhan negara itu sendiri," tulis akun @mr_brocco.

"Betul Pak...tp skrg media penyampaian kritik& sanjungan beda dgn masa dulu. Medsos & teknologi digital saat ini sulit dibendung & dikendalikan. Mesti ada regulasi yg bijak & antisipatif thd perubahan yg sangat cepat.," tulis akun @julie_laras.

"Hebatnya zaman bapak memimpin kritik keras utk pemerintah gak ada yg ngaduin ke polisi, gak ada yg ditangkap, gak ada yg maki2, beda banget Ama sekarang seakan2 demokrasi sdh mati!!!," tulis akun @andyfian76.

Artikel Menarik Lainnya:

• Resep Pindang Bandeng untuk Teman Makan Siang di Hari Libur Imlek
• Supaya Kotoran Tak Menempel di Sayuran Salad, Ini Cara Membersihkannya
• Mengenal Enterprise, Pesawat Luar Angkasa Pertama NASA dengan Sistem Ulang-alik