Kategori Berita
Media Network
Senin, 07 DESEMBER 2020 • 17:46 WIB

Ada 49.390 TPS yang Memiliki Kerawanan, Mulai Dari Geografis hingga Soal Covid-19

Ilustrasi Pilkada 2020 yang tetap digelar di masa pandemi virus corona (Covid-19). (ANTARA/Fauzan)

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) memetakan sebanyak 49.390 tempat pemungutan suara (TPS) memiliki kerawanan dalam sembilan indikator, mulai dari letak geografis hingga soal terinfeksi Covid-19.

Anggota Bawaslu RI Mochammad Afifuddin, menjelaskan, pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap kerawanan TPS Pilkada 2020. Bawaslu pun sudah memberikan rekomendasi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Baca Juga: Salat Jenazah Tanpa Jasad 6 Anggota FPI Ditembak Mati, Ini Suasana Terkini di Petamburan

"Bawaslu merekomendasikan KPU untuk mengantisipasi kerawanan tersebut mengingat pemungutan dan penghitungan suara merupakan tahapan utama penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah 2020," ucap Afifuddin seperti dikutip Antara, Senin (7/12/2020).

Dia menerangkan, pemetaan kerawanan tersebut diambil dari sedikitnya 21.250 kelurahan dan desa di 30 provinsi (kecuali Provinsi Papua) yang melaporkan kerawanan TPS di wilayahnya.

TPS dengan kategori sulit dijangkau kondisi geografis, cuaca dan keamanan berjumlah 5.744 TPS. Lokasi tidak akses bagi pemilih penyandang disabilitas sebanyak 2.442 TPS.

Kemudian, penempatan tidak sesuai standar protokol kesehatan berjumlah 1.420 TPS. TPS terdapat pemilih tidak memenuhi syarat yakni meninggal dunia, terdaftar ganda, atau tidak dikenali yang terdaftar di DPT berjumlah 14.534 tempat pemungutan suara.

TPS terdapat pemilih memenuhi syarat namun tidak terdaftar di DPT sebanyak 6.291 TPS. Terdapat kendala jaringan internet di lokasi berjumlah 11.559 TPS.

Selanjutnya, persoalan kendala aliran listrik di lokasi sebanyak 3.039 TPS. Penyelenggara pemilihan positif terinfeksi Covid-19 di 1.023 TPS. Sedangkan, penyelenggara pemilihan tidak dapat daftar (log in) Sirekap saat simulasi di 3.338 TPS.

Selain itu, Bawaslu menertibkan sebanyak 409.796 unit alat peraga dan bahan kampanye di seluruh daerah pilkada yang menyelenggarakan pilkada.

Afifuddin menambahkan, jumlah TPS rawan yang terpetakan di atas belum termasuk daerah Indonesia Timur seperti Papua dan Papua Barat. Kondisi demikian disebabkan oleh keterbatasan jaringan internet pada saat pengiriman data.

"Pengambilan data pemetaan kerawanan pemungutan dan penghitungan suara dilakukan selama 2 hari pada tanggal 5-6 Desember 2020," paparnya.

Baca Juga: Inilah Identitas 6 Pengikut Rizieq Shihab yang Diduga Ditembak Mati, Termasuk Kadhavi

Guna mengantisipasi hambatan dalam pemungutan dan penghitungan suara, Bawaslu merekomendasikan jajaran penyelenggara pemilihan menyiapkan aksesibilitas TPS dengan memastikan fasilitas di TPS memudahkan pemilih.

"Khususnya penyandang disabilitas, orang lanjut usia, ibu hamil, dan pemilih rentan sebagainya," tuturnya.

Menurut dia, lokasi TPS yang sulit dijangkau akan menyulitkan pemilih untuk hadir dan menggunakan hak pilihnya yang berujung pada kehilangan hak pilih.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Ada 49.390 TPS yang Memiliki Kerawanan, Mulai Dari Geografis hingga Soal Covid-19

Link berhasil disalin!