Ilustrasi Joe Biden. (REUTERS/Joshua Roberts).
Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden pada Senin berbicara dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres membahas perlunya 'kemitraan yang diperkuat' untuk menangani pandemi COVID-19 dan perubahan iklim. Hal itulah yang dikatakan tim transisi Biden melansir Antara, yang dikutip dari Reuters.
"Biden dan Guterres juga membahas upaya untuk menangani kebutuhan kemanusiaan; memajukan pembangunan berkelanjutan; menegakkan perdamaian dan keamanan dan menyelesaikan konflik; dan mempromosikan demokrasi dan hak asasi manusia," kata tim transisi Biden dalam sebuah pernyataan.
Sikap Biden ini tentunya sangat berbeda dengan yang dilakukan oleh lawannya, Donald Trump. Pandemi Covid-19 dan perubahan iklim merupakan dua area di mana Presiden Donald Trump menghindari pendekatan multilateral.
Trump menyebut perubahan iklim sebagai "tipuan" dan pada 2017 menarik Amerika Serikat keluar dari kesepakatan global untuk mengatasi perubahan iklim.Sedangkan, Joe Biden telah berjanji untuk AS bergabung kembali dengan perjanjian tentang penanganan perubahan iklim tersebut, yang telah disepakati pada 2015.
Baca Juga: Presiden Terpilih AS Joe Biden Alami Cedera di Kaki Saat Bermain Dengan Anjingnya
Tidak hanya pembahasan tersebut, Biden juga mengungkapkan keprihatinan yang mendalam kepada Guterres tentang meningkatnya kekerasan di Ethiopia dan risiko yang ditimbulkan kepada warga sipil.
Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed memuji pasukannya pada Senin karena mengusir gerakan utara, tetapi pemimpin pasukan Tigrayan mengatakan mereka masih melawan di tengah kekhawatiran konflik gerilya yang berlarut-larut.
Perang hampir sebulan di Ethiopia telah menewaskan ratusan dan mungkin ribuan orang, membuat warga mengungsi ke Sudan, menjerat Eritrea, dan memicu persaingan di antara berbagai kelompok etnis Ethiopia.
Guterres berbicara dengan Abiy pada Minggu untuk menyerukan penghormatan penuh terhadap hak asasi manusia dan akses bantuan kemanusiaan, kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.
"Sekretaris Jenderal (Guterres) juga mengatakan bahwa Ethiopia membutuhkan rekonsiliasi sejati, tanpa diskriminasi ... di mana setiap komunitas harus merasa dihormati dan menjadi bagian dari Ethiopia," kata Dujarric kepada wartawan, Senin (30/11/2020).
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: