Kategori Berita
Media Network
Kamis, 29 OKTOBER 2020 • 09:19 WIB

Prancis dan Jerman Kembali 'Lockdown', Terancam Gelombang Kedua Covid-19

Seorang petugas pemadam kebakaran mengenakan pakaian pelindung lengkap mengambil sampel air limbah untuk mendeteksi jejak konsentrasi Covid-19 yang memasuki gelombang kedua di Marseille, Prancis, Rabu (28/10/2020). (ANTARA/REUTERS/Eric Gaillardaa)

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel, memerintahkan kembali memberlakukan karantina wilayah (lockdown) di negara mereka, saat Eropa terancam dilanda gelombang besar kedua penularan virus corona (Covid-19) sebelum musim dingin.

"Saya telah memutuskan bahwa kita perlu kembali ke penguncian untuk menghentikan virus. Virus itu beredar dengan kecepatan yang bahkan tidak diantisipasi oleh perkiraan yang paling pesimistis," kata Presiden Macron dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dikutip Antara.

"Seperti semua tetangga kita, kita tenggelam oleh percepatan virus yang tiba-tiba.Kita semua berada di posisi yang sama: dibanjiri gelombang kedua yang kita tahu akan lebih sulit, lebih mematikan daripada gelombang pertama," sambung Macron.

Presiden Macron menjelaskan, aturan baru soal Lockdown mulai berlaku pada Jumat (30/10/2020), warga diwajibkan tinggal di rumah. Pengecualian diberikan bagi mereka yang perlu membeli barang-barang penting, mendapatkan layanan medis, atau berolahraga hingga satu jam sehari. Warga juga akan diizinkan pergi bekerja jika memang pekerjaan tidak bisa dilakukan dari rumah.

Sementara Jerman akan menutup semua bar, restoran, dan teater pada 2-30 November 2020 berdasarkan langkah-langkah yang disepakati antara Merkel dan para kepala pemerintah daerah. Namun, toko-toko akan diizinkan beroperasi dengan batasan ketat pada jumlah orang yang berada di dalam toko.

"Kita perlu mengambil tindakan sekarang. Sistem kesehatan kita masih dapat mengatasi tantangan itu hari ini, tetapi pada kecepatan infeksi ini sistem akan mencapai batas kemampuannya dalam beberapa minggu," ujar Kanselir Merkel.

Jerman, yang tidak terlalu terpukul dibandingkan sejumlah negara tetangganya di Eropa awal tahun ini, mengalami peningkatan kasus Covid-19 secara signifikan.

"Kalau kita menunggu sampai unit perawatan intensif penuh, itu akan terlambat," tutur Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn.

Jerman sudah mulai menerima pasien-pasien dari Belanda, negara tetangga yang kapasitas rumah sakitnya sudah melampaui batas.

Menurut angka terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa 27 Oktober 2020, Eropa melaporkan 1,3 juta kasus baru dalam tujuh hari terakhir. Jumlah tersebut hampir setengah dari sekitar 2,9 juta yang dilaporkan di seluruh dunia.

Eropa dalam sepekan terakhir mencatat lebih dari 11.700 kematian, yang merupakan lonjakan sebesar 37 persen dari minggu sebelumnya.

Sejauh ini di seluruh dunia, kasus Covid-19 tercatat lebih dari 42 juta dan sedikitnya 1,1 juta orang meninggal akibat virus yang pertama kali dilaporkan muncul di Kota Wuhan, China, pada akhir tahun 2019.

Artikel Menarik Lainnya: 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Prancis dan Jerman Kembali 'Lockdown', Terancam Gelombang Kedua Covid-19

Link berhasil disalin!