Presiden Turki Tayyip Erdogan. (REUTERS)
Pemimpin Turki Tayyip Erdogan meminta agar masyarakat Turki berhenti membeli barang-barang buatan Prancis. Ini merupakan reaksi kemarahan dari atas pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron menggambarkan Islam sebagai 'agama dalam krisis di seluruh dunia',
Erdogan, yang memiliki sejarah hubungan yang buruk dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, mengatakan Prancis punya agenda anti-Islam.
"Saya menyerukan kepada semua warga negara saya dari sini untuk tidak pernah membantu merek Prancis atau membelinya," kata Erdogan seperti dikutip dari Reuters, Senin (26/10/2020).
Presiden Turki telah membuat seruan boikot serupa di masa lalu, termasuk seruan untuk tidak membeli barang elektronik AS pada 2018 yang tidak ditindaklanjuti.
Erdogan pada hari Senin bergabung dengan kelompok yang menyerukan boikot. Di kota Kuwait, sebuah supermarket telah melucuti rak-rak kosmetik L'Oreal dan produk perawatan kulitnya setelah serikat koperasi tempat mereka memutuskan untuk berhenti menyimpan barang-barang Prancis. Di Arab Saudi, seruan untuk memboikot jaringan supermarket Prancis, Carrefour, menjadi tren di media sosial.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Prancis Franck Riester mengatakan masih terlalu dini untuk memperkirakan dampak dari kampanye boikot tetapi sejauh ini terbatas dan terutama mempengaruhi ekspor pertanian Prancis.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: