Ilustrasi komunikasi nakes kepada masyarakat. (INDOZONE/Arya Manggala).
Pandemi Covid-19 masih menunjukan kenaikan di Indonesia, dan belum ada tanda-tanda akan melandai. Hal itu dilihat dari terpecahnya rekor baru penambahan kasus harian, yakni sebanyak 4.168 pada, Sabtu (19/9/2020).
Mengenai hal tersebut, Pengamat Komunikasi Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga menilai, pemerintah harus mengubah pola komunikasi kepada masyarakat terkait protokol kesehatan.
Menurutnya, pendekatan komunikasi top down (atas ke bawah) yang diterapkan selama ini dinilai kurang pas untuk mengubah perilaku tanpa diikuti prasyarat tertentu, yakni masih ditemui atasan atau pimpinan yang tidak melaksanakan protokol kesehatan.
"Karena itu, sebaiknya pemerintah menggunakan pendekatan komunikasi horizontal dalam menyebarluaskan protokol kesehatan," ucap Jamiluddin dalam keterangannya, Minggu (20/9/2020).
"Melalui pendekatan ini, komunikasi berlangsung dari rakyat dengan rakyat. Misalnya komunikasi RT atau RW dengan warganya. Bisa juga antara kader KB dengan masyarakat," tambahnya.
Selain itu, Jamiluddin mengungkapkan bahwa komunikasi yang sama terkait protokol kesehatan terhadap masyarakat juga dapat dilakukan di kelompok atau organisasi atau pemuka pendapat.
"Komunikasi sesama anggota kelompok atau sesama anggota organisasi atau pemuka pendapat dengan masyatakat, dapat lebih mengena dalam menyadarkan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan," tutup Jamiluddin.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: