Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Fify Mulyani memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan DKI, dilakukan tes PCR sebanyak 6.874 spesimen.
Dari pengetesan PCR yang dilakukan pada 5.573 orang, terjadi penambahan 299 kasus positif virus corona di DKI Jakarta per 30 Juli 2020. Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta saat ini sebanyak 7.147 kasus.
"Jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta pada hari ini sebanyak 20.769 kasus. Dari jumlah tersebut, 12.801 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 821 orang meninggal dunia," kata Fify Mulyani di Jakarta, Kamis (30/7/2020).
Ia menjelaskan, WHO telah menetapkan standar jumlah tes PCR adalah 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu. Berdasarkan WHO, Jakarta harus melakukan pemeriksaan PCR minimum pada 10.645 orang yang bukan spesimen per minggu, atau 1.521 orang per hari.
"Saat ini jumlah tes PCR di Jakarta setiap pekan adalah 4 kali lipat standar WHO," imbuhnya.
Ia melanjutkan, kondisi wabah di sebuah daerah hanya bisa diketahui melalui testing. Untuk itu, mereka melakukan strategi tes-lacak-isolasi sangat penting dilakukan dalam penanganan wabah. Jumlah tes yang tidak memenuhi standar WHO berakibat makin banyak kasus positif yang tidak terlacak.
Tes PCR di Jakarta dilakukan melalui kolaborasi 47 Laboratorium Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, BUMN, dan swasta. Pemprov DKI Jakarta memberikan dukungan biaya tes kepada Laboratorium BUMN dan swasta yang ikut berjejaring bersama dalam pemeriksaan sampel program.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: