Kategori Berita
Media Network
Rabu, 08 JULI 2020 • 13:11 WIB

Terdampak Pandemi Covid-19, Jumlah Penumpang MRT Turun Drastis

Pengguna MRT Jakarta. (Instagram/@mrtjkt)

Komisi B DPRD DKI Jakarta menggelar rapat kerja dengan PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta yang beragendakan evaluasi kinerja tahun 2019 dan rencana kerja tahun 2020.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabanda, mengatakan jumlah penumpang MRT Jakarta menurun drastis karena terdampak pandemi virus corona (Covid-19). Adapun penurunan penumpang pada April 2020 berjumlah 4.059 orang perhari.

"Memang kita mengalami penurunan drastis dari sisi penumpang dari total Februari 88 ribu penumpang (per hari), kita turun sampai 4 ribu di bulan April. Alhamdulillah di bulan Juni ini naik," kata William dalam rapat bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta, Rabu (8/7/2020).

Pada April 2020 jumlah akumulatif penumpang MRT Jakarta tercatat sebanyak 121.757 orang. Sementara itu, data pada paparan presentasi dalam rapat, jumlah penumpang di Mei 2020 hanya 1.405 orang per hari. Total jumlah penumpang di Mei 2020 sebanyak 43.544 orang.

Komisi B DPRD DKI Jakarta menggelar rapat kerja dengan PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Rabu (8/7/2020). (INDOZONE/Murti Ali Lingga)

Berdasarkan data itu, jumlah penumpang di bulan Januari 2020 sebanyak 2.564.869 orang dengan jumlah perhari 85.105 orang. Untuk Februari 2020 sebanyak 2.564.869 penumpang dengan jumlah perhari sebanyak 88.444 orang.

Kemudian Maret 2020, tercatat sebanyak 1.403.638 penumpang dengan jumlah per hari 45.279 orang. Kemudian Juni sebanyak 340.553 penumpang dengan jumlah per hari sebanyak 11.351 orang. 

Selanjutnya jumlah penumpang dari 1 hingga 6 Juli 2020 sebanyak 102.324 orang dengan rata-rata per hari sebanyak 17.054 penumpang. Total, jumlah penumpang MRT Jakarta dari Januari hingga 6 Juli 2020 sebanyak 7.124.935 orang.

Berkaca pada data tersebut, William mengaku target 100 ribu penumpang per hari itu tidak bisa dicapai atau terealisasi. Apalagi saat ini ada pandemi Covid-19 sehingga berdampak pada operasional MRT, salah satunya adanya pembatas jumlah angkut penumpang.

"Angka 100 ribu target kita itu pasti enggak mungkin, karena harus physical distancing dan itu sudah mengurangi kapasitas kereta dan kita memang harus konsisten supaya tidak ada isu, publik transport itu terpapar dengan Covid-19," pungkasnya.


Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Terdampak Pandemi Covid-19, Jumlah Penumpang MRT Turun Drastis

Link berhasil disalin!