PLN Dibanjiri 65.786 Pengaduan Soal Tarif Listrik Naik

Ilustrasi listrik. (Pexels/Pixabay)

Sepekan terakhir ramai pembahasan soal tarif listrik yang naik signifikan dan tiba-tiba selama pandemi virus corona (Covid-19) yang dialami pengguna listrik PLN.

Persoalan ini kian ramai diperbincangkan dan menjadi tanda tanya besar bagi publik.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelayanan Pelanggan PLN, Bob Sahril, mengatakan, pihaknya telah mengikuti dan merespons terkait hal ini. Salah satu langkah yang dilakukan ialah dengan membuka posko pengaduan.

"Yang kita lakukan adalah untuk mempercepat proses, kita membuka semua unit untuk kalau ada keluhan. Yaitu melayani channel 123 dan menambahkan 123, adalah posko pengaduan," kata Bob dalam sebuah diskusi virtual di Jakarta, Kamis (11/6/2020).

Bob menjelaskan, selain membuka layanan pengaduan di 123, pihaknya juga memanfaatkan platform media sosial untuk hal yang serupa untuk menampung keluhan atau pengaduan pelanggan. Selain itu, juga telah dibuka posko salah satu cabang PLN, seperti ULP Depok Kota.

"Berapa banyak yang datang tetapi kita siapkan (layani), kita berusaha sebaiknya-baiknya," ujarnya.

Dia menyebutkan, hingga sekitar pukul 14.20 WIB hari ini, Kamis (11/6/2020), laporan yang diterima posko pengaduan PLN terkait aduan soal tarif naik selama Covid-19 mencapai puluhan ribu seluruh Indonesia. Bahkan angka ini akan terus bertambah karena diperbaharui secara real time atau tiap saat.

"Posko yang kita buka seluruh Indonesia. Sekitar 65.786 pelanggaran, per jam ini. Ini seluruh Indonesia," sebutnya.

Adapun pengaduan paling tinggi masih dari kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, dan lainnya. Namun, Direktur Niaga dan Manajemen Pelayanan Pelanggan PLN ini tidak merincinya.

"Tiga kota besar yang paling banyak," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

• Jepang Berani Buka Akses untuk Perjalanan Bisnis dari 4 Negara, Indonesia Termasuk?
• Komisi VII DPR Minta PLN Jelaskan soal Tagihan Listrik ke Masyarakat dengan Cara Sederhana
• Heboh Pedagang Pasar Cileungsi Usir Petugas COVID-19, Ini Penyebabnya