Semarak Gerakan Pramuka, dari Baju Pengantin Hingga Pamor AHY

Instagram/pramukasmkn1pungging

Peringatan Hari Pramuka dilaksanakan setiap tanggal 14 Agustus. Tahun ini merupakan Hari Pramuka yang ke-58. 

Di era sekarang, ternyata masih banyak anak muda yang peduli dengan Gerakan Pramuka.

Ini dibuktikan dari uniknya busana yang dipakai sepasang pengantin di Jepara, Jawa Tengah, yang melangsungkan pernikahan beberapa waktu lalu.

Dalam unggahan foto tersebut terlihat sepasang pengantin bersama teman-temannya memakai seragam pramuka lengkap dengan dasi dan atribut lainnya.

Diketahui mempelai wanita bernama Dinda yang merupakan warga desa Karangrandu Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Sementara mempelai pria bernama Afif, yang berasal dari Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Tak hanya di Jepara, Jawa Tengah, tahun lalu, pada 26 April 2018 pasangan pengantin yang memakai seragam Pramuka juga ditemukan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Pasangan pengantin Jerini Laili Putri Imananda dan Fariz Sugiarto mengenakan seragam pramuka lengkap dengan setangan leher berwarna merah putih.

Mereka sengaja menggunakan pakaian Pramuka saat menikah untuk mengenang pertemuan mereka pertama kali, yaitu di Cluring Scout Community (CSC).

Sejumlah kalangan beranggapan jika memakai baju Pramuka memiliki kesan anak sekolah. Sebab Gerakan Pramuka lebih cenderung diminati oleh pelajar.

Ternyata pakaian Pramuka juga tidak mengurangi kewibawaan. Salah satunya seperti yang dilakukan Agus Harimurti Yudhoyono atau yang akrab disapa AHY.

Mantan calon Gubernur DKI Jakarta itu tidak ragu untuk mengunggah foto saat dirinya mengenakan seragam Pramuka di akun Instagram miliknya @ahyforall.

Sejarah Pramuka

Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang memiliki arti jiwa muda yang suka berkarya. Kata ini diambil Sultan Hamengkubuwono IX dari kata Poromuko, yang berarti pasukan terdepan dalam perang.

Gerakan Pramuka Indonesia merupakan organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia. Saat ini, Gerakan Pramuka dipimpin Budi Waseso, yang bertindak sebagai Ketua Kwartir Nasional. 

Sementara Tunas kelapa dipilih sebagai lambang Gerakan Pramuka karena memiliki arti bahwa Pramuka inti bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas penerus bangsa).