Dukungan Luas dari Lingkungan Gereja-gereja Indonesia: Ketum PGI Ungkap Sikap Terbuka Terhadap Ganjar Pranowo
INDOZONE.ID - Ketum Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Pendeta Gomar Gultom, dengan tegas mengungkapkan bahwa dukungan dari lingkungan gereja-gereja di Tanah Air terhadap calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, sangat luas.
Antusiasme para pengurus kewilayahan dari berbagai provinsi tercermin dalam pertemuan silaturahmi di Graha Oikoumene PGI, Jakarta.
Gultom menyoroti kehadiran pengurus dari berbagai daerah, seperti Lampung, Papua, Jawa Tengah, dan Sulawesi Utara, yang dengan antusias datang untuk menyampaikan aspirasi kepada Ganjar Pranowo.
Hal ini menunjukkan bahwa dukungan terhadap Ganjar Pranowo tidak hanya terbatas pada satu wilayah, melainkan melibatkan gereja-gereja dari berbagai penjuru Indonesia.
Baca Juga: Menteri LHK Bantah Data Mahfud MD Soal Deforestasi 12,5 Juta Hektare Hutan di Indonesia
"Pak Ganjar kemari dari berbagai daerah juga datang. Ini artinya bahwa dukungan terhadap Pak Ganjar cukup luas dan berasal dari lingkungan Gereja PGI," ungkap Gultom dengan yakin.
Meskipun mengungkap dukungan yang kuat, Gultom menjelaskan bahwa PGI sebagai lembaga keagamaan tetap terbuka untuk semua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Sikap terbuka ini menggarisbawahi komitmen PGI untuk mendukung proses demokrasi dan memberikan kesempatan setiap pasangan capres-cawapres untuk berinteraksi dengan lingkungan gereja.
"Tentu saja PGI dan gereja sebagai lembaga terbuka kepada semua pasangan calon presiden, kita terbuka kepada semua," tegas Gultom.
Baca Juga: Hadiri Kampanye Akbar di Bekasi, Anies Baswedan Disambut Ribuan Pendukung
Dalam mengimbau para warga gereja untuk menentukan pilihan, Gultom menekankan pentingnya tidak hanya memilih berdasarkan janji politik semata. Menilai rekam jejak, latar belakang, dan perilaku baik selama hidup menjadi kriteria yang tidak dapat diabaikan.
Gultom berpendapat bahwa integritas seseorang tidak hanya tergantung pada janji-janji, tetapi juga tercermin dari pengalaman hidup dan perilaku yang baik.
"Memilih orang tidak dari janji-janji karena janji-janji tidak menjamin integritas seseorang, tapi track record, pengalaman hidup, perilaku selama hidup. Itu menunjukkan integritas seseorang, itu selalu kami katakan kepada warga gereja," jelas Gultom.
Pentingnya pemimpin yang mengedepankan etika dan hukum juga menjadi fokus dalam pandangan Gultom. Dia menyatakan bahwa gereja memiliki tanggung jawab untuk mengimbau masyarakat agar memilih pemimpin yang memegang teguh nilai-nilai etika, kepatutan, dan hukum.
"Kita hanya bisa mengimbau masyarakat dan menegakkan hukum, etika, kepatutan. Kalau gereja tidak berbicara tentang etika, kepatutan, dan hukum, buat apa kita hadir di negeri ini? Itu jelas sikap dari PGI dan gereja-gereja di Indonesia," tegas Gultom.
Pernyataan ini mencerminkan peran aktif PGI dalam membimbing jemaatnya dalam mengambil keputusan politik yang bijaksana, dengan memprioritaskan nilai-nilai moral dan etika dalam memilih pemimpin.
Sikap terbuka dan imbauan Gultom memberikan kontribusi positif dalam membangun partisipasi aktif warga gereja dalam proses demokrasi di Indonesia.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Press Release