Kamis, 14 SEPTEMBER 2023 • 10:51 WIB

Pengamat Sebut Manifesto Ganjar Mengedepankan Nalar Menolak Politik Identitas

Author

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meletakkan tongkat bendera Merah Putih di monumen saat mengikuti Deklarasi Pemilu Damai 2024 di Lapangan Pancasila, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/9/2023).

INDOZONE.ID - Bakal calon presiden (Bacapres) 2024 Ganjar Pranowo mengajak para pihak untuk mengadu gagasan pada Pemilu 2024.

Pernyataan itu dia sampaikan dalam video bertajuk ManifestoGanjar #1 yang diunggah akunnya pada YouTube, Selasa (12/9/2023).

Pengamat politik dari Unair, Airlangga Pribadi Kusman, menilai pernyataan itu sangat menggambarkan bagaimana sebenarnya pandangan politik Ganjar ke depan.

"Terkait pernyataan di Manifesto maka itu menunjukkan pandangan politik Ganjar bahwa adu gagasan diletakkan dalam nalar publik pada konteks demokrasi," ujar dia ketika dihubungi, Kamis (14/9/2023).

Dia menilai, bagi Ganjar adu gagasan dalam capres dapat melampaui berbagai perseteruan yang selama ini mengedepan dalam panggung politik.

"Baik perseteruan berbasis kepentingan kelompok maupun perseteruan antagonistik berbasis identitas," tambah dia.

Baca Juga: 7 Fakta Mahasiswi di Parepare Tewas Mengenaskan dalam Kondisi Hamil, Ternyata Sempat Aborsi

Apalagi, dalam dua kali pemilu terakhir, isu politik identitas atau SARA sangat kencang. Sehingga, Pribadi meyakini pernyataan Ganjar itu sebagai ajakan untuk menolak politik identitas.

"Iya (pernyataan Ganjar), menolak antagonisme politik identitas," imbuh Pribadi.

Lanjut dia menuturkan dalam pernyataan Ganjar bahwa adu gagasan juga ditempatkan dalam nalar publik (public reason) yang artinya tentang bagaimana tumbuhnya pikiran-pikiran rasionalitas komunikatif yang sejalan dengan dimensi keadaban.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah) menyapa sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Jateng di Kantor Gubernur Jawa Tengah pada perpisahan bertajuk Pesta Rakyat Terima Kasih Jawa Tengah di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (5/9/2023).

"Dimensi republikanisme seperti yang telah ditambatkan oleh pendiri bangsa yaitu tampilnya pikiran-pikiran merdeka dalam memajukan kehidupan bernegara," kata dia.

Pribadi pun menyoroti soal penyandingan antara adu gagasan dan persatuan yang disampaikan Ganjar.

"Maknanya dalam kontestasi tentang nalar-nalar mana yang diadu dalam ruang demokrasi, maka penting kiranya terbangun dalam kerangka persatuan nasional dan terbangun tatanan politik republik yang menjadi tujuan dari kehidupan bernegara," beber dia.

Baca Juga: Kapolri: Cooling System Pemilu 2024 Lebih Baik Dengan Pelibatan Polwan

Sebelumnya, Ganjar Pranowo menyebut demokrasi adalah satu-satunya cara untuk mewujudkan cita-cita pendiri bangsa. Yakni mewujudkan bangsa Indonesia yang sejahtera, damai, adil berdaulat dan dihormati dunia.

Oleh karena itu, setiap upaya berdemokrasi harus dilakukan untuk melihat apa sejatinya cita-cita yang dirumuskan pendiri bangsa dalam bernegara.

“Kita harus mengadu gagasan bukan perseteruan, bubuhkan persatuan bukan perpecahan, merawat kerukunan bukan kebencian,” ujar Ganjar dalam video bertajuk ManifestoGanjar #1 yang diunggah akunnya pada YouTube, Selasa (12/9/2023).

Baca Juga: Relawan Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera Yakin Anies dapat 75 Persen Suara di Gorontalo

Mantan anggota DPR itu menyebut apa yang diperjuangkan di Pemilu 2024 bukan tentang dirinya, tetapi untuk masa depan bangsa Indonesia dan juga nasib 280 juta jiwa rakyat Indonesia.

Oleh sebab itu, Ganjar mengajak semua yang berkontestasi di Pemilu 2024 untuk tidak mengorbankan kerukunan, kedamaian dan kesatuan bangsa hanya untuk meraih kemenangan.

“Jangan pernah!” ujar laki-laki yang baru saja mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah itu.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: