BEM UI deklarasi Pemilu di Gedung Joang 45, Menteng, Jakpus.
INDOZONE.ID - Sejumlah gabungan mahasiswa yang diwakili oleh BEM Universitas Indonesia (UI), mendeklarasikan gerakan mereka untuk mengawal Pemilu 2024 siang ini. Isi deklarasi, salah satunya menyinggung soal politik dinasti.
Kegiatan deklarasi bertajuk Deklarasi Sumpah Pemuda 2023 digelar di Gedung Joang 45 Menteng, Jakarta Pusat siang ini. Saat pembacaan deklarasi, para mahasiswa serentak memegang jagung yang dijadikan simbol demokrasi di Indonesia seumur jagung
Para mahasiswa terlihat berada dibagian belakang saat pembacaan deklarasi. Deklarasi dibacakan langsung oleh Ketua BEM UI Melki Sedek Huang.
Baca Juga: Kawal Pemilu Indonesia, Gabungan Mahasiswa Gelar Deklarasi Sumpah Pemuda 2023 Siang Ini
Salah satu isi deklarasi yang dibacakan Melki, menyinggung soal politik dinasti hingga keputusan batas usia capres-cawapres yang diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
"Hari ini, trust issue kami semakin diperparah dengan pengkhianatan konstitusi dan juga bangkitnya politik dinasti," kata Melki saat membacakan naskah deklarasi di lokasi, Jakarta, Rabu (22/11/2023).
"Bagi kami putusan MK kemarin tak sedikitpun memberi arti positif bagi generasi kami. Ia malahan membunuh kepercayaan kami akan terangnya masa depan Republik ini. Bangkitnya politik dinasti yang hadir karena pembajakan konstitusi kemarin akan membunuh harapan jutaan pemuda dan anak-anak Indonesia yang bermimpi akan cerahnya masa depan," sambungnya.
Lebih jauh, Melki menyebut hari ini merupakan deklarasi awal yang pada akhirnya akan diikuti oleh deklarasi-deklarasi lanjutan.
"Hari ini baru deklarasi ya dan ini baru satu elemen yang deklarasi. Kemarin teman-teman tokoh masyarakat sudah deklarasi juga untuk menjaga Pemilu. Kedepannya akan banyak sekali gerakan2 mengawal pemilu dan juga kawal demokrasi," tambah Melki.
Selain itu, Melki menegaskan jika acara deklarasi hari ini tidak ada kaitanya dengan salah satu pasangan calon capres maupun cawapres. Dia menyebut mahasiswa tidak menyoalkan pasangan mana yang bakal menang dalam konstestasi Pilpres kali ini.
Baca Juga: Dituding Politik Dinasti, Ini Profil dan Biodata Lengkap Gibran Rakabuming
"Ini bukan gerakan partisipan. Bagi kami nggak penting mau nomor 1, nomor 2, nomor 3 menang nggak penting. Yang penting siapapun menang harus menegakkan konstitusi dan taat konstitusi. Gerbang utamanya di pemilunya. Kalau gerbangnya nggak adil nggak mungkin terwujud pemerintahan yang adil," pungkasnya.
Writer: Victor Median
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: