Rabu, 04 SEPTEMBER 2024 • 07:45 WIB

PBB Lakukan Kampanye Vaksinasi Polio Massal Untuk 640.000 Anak-anak di Gaza

Author

  Kejahatan genosida yang terus dilakukan Israel di tanah Palestina telah menyebabkan munculnya wabah polio tipe 2 dalam beberapa minggu terakhir.

INDOZONE.ID - Kejahatan genosida yang terus dilakukan Israel di tanah Palestina telah menyebabkan munculnya wabah polio tipe 2 dalam beberapa minggu terakhir.

Terlebih lagi sampai saat ini Israel juga masih sering melakukan penyerangan tiba-tiba ke sejumlah tempat yang membuat warga Palestina terpaksa mengungsi ke wilayah lain.

Akibatnya, sejumlah masalah kesehatan mulai difokuskan, terutama pada kasus polio yang menjadi perhatian khusus di mana penyakit ini dapat berkembang menjadi virus yang mematikan karena virusnya dapat menular melalui mulut dari batuk, bersin, atau dengan menyentuh kotoran, makanan atau air yang terkontaminasi.

Mengutip dari Middle East Eye, virus polio menyerang sistem saraf, menghancurkan sel-sel neuron motorik, yang apabila tidak dilakukan pencegahan secara khusus dapat menyebabkan kelumpuhan permanen pada beberapa anggota tubuh, atau kematian jika mempengaruhi pernapasan.

Baca Juga: Kamala Harris Serukan Akhiri Perang di Gaza dalam Pidato Nominasi

Selain itu, sindrom pasca polio dapat muncul 10 sampai 20 tahun kemudian di antara pasien yang sebelumnya menderita penyakit ini. Gejalanya dapat berupa kelelahan yang ekstrem, serta kelemahan dan nyeri otot dan sendi.

Di Palestina sendiri, wabah ini menjadi masalah kesehatan yang serius karena virusnya mengancam kesehatan masyarakat di sana, terutama anak-anak di mana mereka terpapar secara langsung dampak dari serangan yang terus-terusan dilakukan oleh Israel di tanah negaranya.

Berdasarkan laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), serangan yang dilakukan Israel di tanah Palestina telah membuat sekitar 90% dari 2,3 juta orang yang tinggal di Jalur Gaza telah mengungsi dari rumah mereka ke tempat pengungsian di mana mereka tinggal di sebuah tenda yang penuh, sesak, dan kurangnya perlindungan yang aman terhadap masalah kesehatan.

Akibatnya penyakit seperti hepatitis, pneumonia, dan penyakit diare seperti disentri, kudis, kutu, dan ruam juga menjadi masalah kesehatan yang banyak dialami masyarakat di Palestina.

Baca Juga: Hamas Tolak Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Anggap PM Israel Biang Kerok

Untuk masalah wabah polio sendiri, Badan PBB UNRWA, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dana Anak-Anak PBB (UNICEF), dan otoritas kesehatan Palestina telah mengerahkan kampanye vaksinasi polio massal yang telah memasuki hari kedua di Gaza pada Senin di mana sekitar 87.000 anak telah menerima dosis pertama pada hari Minggu.

Program ini sendiri menargetkan sekitar 640.000 anak-anak Palestina di bawah usia 10 tahun untuk divaksinasi setelah otoritas kesehatan mendeteksi kasus polio pertama di Gaza dalam 25 tahun terakhir.

Untuk perlindungan yang maksimal, setidaknya anak-anak di Gaza harus menerima dua dosis vaksin dalam interval empat minggu.

Dalam laporan yang diberitakan oleh UN News, saat ini sudah lebih dari 1,2 juta dosis vaksin yang telah dikirim ke Gaza, dengan tambahan 400.000 dosis yang diharapkan segera tiba.

Dalam melakukan vaksinasi massal ini sejumlah upaya yang dihadapi juga menjadi tantangan, termasuk aksi blokade Israel di wilayah tersebut serta serangan bombardir yang masih diluncurkan Israel yang membuat jalan-jalan di sana hancur dan menyulitkan pengiriman pasokan medis untuk masuk.

Melansir dari The Guardian, direktur kementerian kesehatan, Dr Khalil Abu Qasmiya di Deir al-Balah, mengatakan kekurangan bahan bakar juga membuat daya untuk menyalakan generator yang menjaga vaksin untuk tetap dingin menjadi salah satu perjuangan yang dihadapi tim medis lainnya.

WHO sendiri juga telah menekan Israel bahwa tim vaksinasi harus dilindungi dan diizinkan untuk melakukan pekerjaan mereka secara aman di wilayah Gaza.

Namun pada akhirnya, satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran penyakit yang lebih luas lagi adalah dengan gencatan senjata dan berakhirnya genosida di tanah Palestina secara total.


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: The Guardian