Selasa, 13 AGUSTUS 2024 • 11:24 WIB

Serang Rusia, Presiden Ukraina: Ini Tekanan Sekaligus Cara Pulihkan Keadilan!

Author

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (Ukrainian Presidential Press Service Handout via REUTERS )

INDOZONE.ID - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengaku telah melancarkan serangan ke wilayah Rusia untuk memulihkan keadilan dan memberi tekanan pada pasukan Moskow.

Perlu diketahui, Serangan mendadak dilakukan kubu Kyiv, Ukraina, ke wilayah barat Kursk, Rusia.

Tank Ukraina.

Efek Serangan

Pada Minggu waktu setempat, pasukan Moskow memasuki hari keenam pertempuran sengit melawan serangan terbesar Kyiv ke wilayah mereka sejak perang dimulai. Pertempuran itu membuat bagian barat daya Rusia jadi rentan, sebelum bala bantuan mulai tiba.

Otoritas Rusia bergegas mengevakuasi warga dan memberlakukan rezim keamanan ketat di tiga wilayah perbatasan pada Sabtu, setelah serangan yang menurut analis militer mengejutkan Kremlin. 

Baca Juga: Zelenskiy Kunjungi Washington, Tingkatkan Dukungan AS untuk Ukraina di Tengah Perang Melawan Rusia

Belarusia, sekutu setia Moskow, juga mengirim lebih banyak pasukan ke perbatasannya dengan Ukraina, sekaligus menuduh Kyiv melanggar wilayah udaranya.

Dalam pidato video malamnya, Zelensky mengatakan, dia telah membahas operasi tersebut dengan komandan tertinggi Ukraina, Oleksandr Syrskyi. Dia pun berjanji akan merespons dengan tegas setelah Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke tetangganya pada Februari 2022.

"Hari ini, saya menerima beberapa laporan dari Panglima Tertinggi Syrskyi mengenai garis depan dan tindakan kami untuk mendorong perang ke wilayah agresor," ungkap Zelensky pada Sabtu malam. 

"Ukraina membuktikan, bahwa ia benar-benar dapat memulihkan keadilan dan memastikan tekanan yang diperlukan, tekanan pada agresor," ungkapnya.

Baca Juga: Erdogan Ingin Jadi Mediator Perang Ukraina-Rusia, Kremlin: Itu Tak Mungkin

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, mereka telah menghancurkan 14 drone Ukraina dan empat rudal balistik taktis Tochka-U di wilayah Kursk, Minggu. 

Selain itu, 18 drone di wilayah Rusia lainnya yang sering diserang Ukraina. Dalam sebuah pernyataan, mereka menyebut serangan darat tersebut sebagai barbar. Dia pun menegaskan, serangan itu tidak memiliki makna militer.

Ukraina paling banyak hanya menduduki beberapa puluh kilometer persegi wilayah Rusia tanpa mengklaimnya. Sementara itu, Rusia menguasai lebih dari 100.000 km persegi wilayah Ukraina yang diakui secara internasional.

Jenderal tertinggi Rusia, Valery Gerasimov, mengatakan, serangan itu telah dihentikan, tetapi Rusia belum mendorong pasukan Ukraina kembali ke perbatasan.

 Baca Juga: Bertemu Putin, Kim Jong-un Dukung Rusia dalam Konflik dengan Ukraina

Luka-luka dan Evakuasi

Zelenskiy mengatakan, Rusia telah melancarkan hampir 2.000 serangan lintas batas ke wilayah Sumy Ukraina dari wilayah Kursk musim panas ini. Serangan itulah yang direspons oleh Ukraina.

"Artileri, mortir, drone. Kami juga mencatat serangan rudal, dan setiap serangan semacam itu pantas mendapatkan respons yang adil," kata pemimpin Ukraina itu.

Sebelumnya, pejabat Kursk mengatakan, 13 orang terluka di kota tersebut setelah puing-puing dari rudal Ukraina, yang hancur, jatuh ke sebuah gedung hunian sembilan lantai. 

Perlu diingat, Moskow dan Kyiv jarang mengungkapkan, tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan terhadap mereka kecuali ada korban atau kerusakan pada bangunan tempat tinggal. 

Baca Juga: Putin Layangkan 2 Syarat ke Ukraina, Jika Ingin Perang Berhenti

Alexei Smirnov, Gubernur sementara Kursk, memerintahkan otoritas setempat untuk mempercepat evakuasi warga sipil di daerah-daerah berisiko. Pada Sabtu, kantor berita negara Rusia, TASS, melaporkan lebih dari 76.000 orang telah dievakuasi.

Kyiv dan Moskow menyangkal menargetkan warga sipil dalam serangan mereka dalam perang ini, yang telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan warga Ukraina mengungsi.

Blogger militer Rusia mengatakan, pertempuran terjadi sedalam 20 km (12 mil) di dalam wilayah Kursk. Muncul pertanyaan mengapa UKraina bisa menembus wilayah Kursk dengan begitu mudah.

Beberapa lusin tentara Rusia, termasuk pejuang dari Chechnya, yang diduga ditangkap di Kursk, ditampilkan dalam video yang diposting oleh "I want to live," sebuah proyek yang terkait dengan badan intelijen militer Ukraina. 

Baca Juga: Jenderal Ukraina Serang Zelensky, Sebut Kebijakannya Untungkan Rusia

Setelah seorang ayah dan anaknya yang berusia 4 tahun tewas di dekat Kyiv dalam apa yang dikatakan Zelensky sebagai serangan udara Rusia menggunakan rudal Korea Utara, pemimpin Ukraina itu meminta mitra Barat untuk  megambil keputusan kuat yang memungkinkan pasukannya menyerang jauh di dalam wilayah Rusia dengan senjata Barat.

"Ketika kemampuan jarak jauh Ukraina tidak memiliki batas, perang ini pasti akan memiliki batas," tulis Zelenskiy di X.

Komisaris Hak Asasi Manusia Rusia, Tatyana Moskalkova, telah mengirimkan permintaan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar mengutuk tindakan Ukraina di Kursk. 

Dalam sebuah unggahan Telegram, Moskalkova mengatakan, telah meminta Komisaris Hak Asasi Manusia PBB untuk mengambil tindakan untuk mencegah pelanggaran hak asasi manusia (HAM) besar-besaran.


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Reuters