Selasa, 28 MEI 2024 • 20:30 WIB

Tragedi di Rafah: Netanyahu Minta Maaf Atas Serangan Udara Israel

Author

PM Israel Benjamin Netanyahu

INDOZONE.ID - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, secara terbuka mengakui bahwa serangan udara Israel yang menghantam kamp pengungsian di Rafah, Gaza Selatan, adalah kesalahan fatal.

Insiden yang terjadi pada Minggu, 26 Mei 2024, tersebut menyebabkan setidaknya 35 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka, sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

Kronologi Serangan

Serangan udara Israel menargetkan lingkungan Tel Al-Sultan di Rafah, yang telah menjadi tempat pengungsian ribuan warga Palestina.

Baca Juga: Jaksa ICC Siapkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu dan Pimpinan Hamas Terkait Kejahatan Perang

Warga yang berlindung di sana merupakan korban dari serangan darat Israel yang sudah berlangsung lebih dari dua pekan.

Dalam serangan ini, tenda-tenda pengungsian terbakar hebat, menyebabkan jenazah warga yang meleleh akibat kebakaran. Pemandangan tragis ini menggambarkan betapa dahsyatnya dampak dari serangan tersebut.

Pernyataan Netanyahu

Dalam konferensi pers yang diadakan pada Senin, 27 Mei 2024, Netanyahu menyampaikan rasa duka dan penyesalannya atas insiden tersebut.

"Serangan udara di kamp pengungsian Rafah adalah kesalahan tragis. Kami selalu berusaha menghindari korban sipil, namun dalam situasi ini, kami gagal," ujar Netanyahu.

Ia juga menegaskan bahwa pemerintah Israel akan segera melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap penyebab kesalahan tersebut dan memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali.

Reaksi Internasional

Insiden ini segera memicu reaksi keras dari komunitas internasional. Banyak negara dan organisasi internasional mengutuk serangan tersebut dan menyerukan agar Israel bertanggung jawab atas tindakan militernya.

Komitmen untuk Perdamaian

Meski Netanyahu berjanji untuk menghindari korban sipil, realitas di lapangan menunjukkan bahwa banyak warga sipil yang terus menjadi korban dalam konflik ini.

Berbagai pihak kembali menyerukan agar kedua belah pihak segera kembali ke meja perundingan untuk mencari solusi damai yang berkelanjutan.

Kesalahan fatal dalam serangan di Rafah menambah daftar panjang penderitaan warga sipil dalam konflik Israel-Palestina.

Pernyataan penyesalan Netanyahu dan janji penyelidikan merupakan langkah awal yang penting, namun tindakan nyata untuk melindungi warga sipil dan menghentikan kekerasan harus segera diambil.

Baca Juga: Netanyahu Telepon Biden Usai Israel Jadi Target Serangan, AS Tolak Terlibat Perang dengan Iran

Dunia menanti langkah-langkah konkret dari Israel dan komunitas internasional untuk mendorong perdamaian dan mencegah tragedi kemanusiaan lebih lanjut.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: AFP