Minggu, 07 APRIL 2024 • 15:42 WIB

Diplomasi di Ujung Tanduk: Penangkapan Jorge Glas dan Runtuhnya Hubungan Ekuador-Meksiko

Author

Mantan wakil presiden Ekuador, Jorge Glas.

INDOZONE.ID - Dalam sebuah insiden yang memicu ketegangan diplomatik, pihak berwenang Ekuador menangkap mantan Wakil Presiden Jorge Glas pada Jumat malam.

Glas, yang telah dihukum karena korupsi dan bersembunyi di kedutaan Meksiko di Quito sejak Desember, ditangkap setelah Meksiko memberinya suaka politik.

Penyerbuan polisi ke kedutaan Meksiko memprovokasi Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, untuk mengumumkan penangguhan hubungan bilateral dengan Ekuador.

Baca Juga: Pemerintah Ekuador Nyatakan Perang kepada Kartel Narkoba

Ia juga mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dan berencana menggugat Ekuador di Pengadilan Dunia di Den Haag.

Roberto Canseco, kepala bagian konsuler Meksiko di Quito, menyatakan kekhawatirannya atas keselamatan Glas dan mengecam tindakan tersebut sebagai pelanggaran norma internasional.

Kepresidenan Ekuador, dalam sebuah pernyataan, mengklaim telah menangkap Glas, yang menjabat sebagai wakil presiden di bawah pemerintahan Rafael Correa dari tahun 2013 hingga 2017.

Menteri Hubungan Luar Negeri Meksiko, Alicia Bárcena, melaporkan bahwa beberapa diplomat mengalami luka-luka selama insiden tersebut, yang melanggar Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik.

Keputusan pemerintah Ekuador mendapat kecaman dari berbagai pemimpin dan organisasi internasional, termasuk Presiden Honduras Xiomara Castro dan Organisasi Negara-negara Amerika, yang menyoroti pelanggaran terhadap kedaulatan Meksiko dan hukum internasional.

Sonia Vera, pengacara internasional Glas, menyatakan bahwa mereka telah mencari bantuan hukum internasional, termasuk dari Komisi Hak Asasi Manusia Antar-Amerika dan Pengadilan Hak Asasi Manusia Antar-Amerika, serta PBB.

Dilansir dari Reuters, penangkapan ini menandai puncak dari peningkatan ketegangan antara Meksiko dan Ekuador, yang telah memanas selama seminggu.

Ekuador telah menyatakan duta besar Meksiko di Quito sebagai persona non grata atau orang yang tidak diinginkan, sementara Meksiko menuduh Ekuador menyalahgunakan kekebalan diplomatik.

Presiden Ekuador Daniel Noboa, yang baru menjabat tahun lalu, telah menghadapi tantangan dalam mengatasi konflik dengan geng narkoba, yang telah memaksa pemerintahannya untuk mengumumkan keadaan darurat nasional.

Penangkapan Glas, yang memiliki surat perintah penangkapan preventif atas kasus korupsi lainnya, telah menimbulkan pertanyaan tentang perlakuan terhadap afiliasi politik dan keadilan di Ekuador.

Glas sendiri telah mengeluhkan bahwa ia dianiaya karena alasan politik, suatu klaim yang dibantah oleh pemerintah Ekuador.

Baca Juga: Kelompok Bersenjata Ekuador Serang dan Bajak Siaran Langsung Televisi setelah Pemimpin Geng Kabur dari Penjara

Insiden ini telah menarik perhatian internasional dan mungkin akan memiliki implikasi jangka panjang terhadap hubungan diplomatik antara kedua negara Amerika Latin tersebut.

Writer: Victor Median


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Reuters