INDOZONE.ID - Lembaga anak-anak PBB, UNICEF, melaporkan lebih dari 13.000 anak di Gaza tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober.
Selain itu, konflik ini juga menambah angka kasus kekurangan gizi akut pada anak-anak, karena darurat pasokan makanan.
"Kami belum melihat tingkat kematian seperti ini di antara anak-anak di hampir semua konflik lain di dunia," kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell yang dikutip dari Reuters.
Russel menggambarkan kondisi anak-anak di Gaza sangat memprihatinkan di beberapa rumah sakit. Bahkan banyak di antara mereka tidak memiliki energi hanya untuk menangis.
Baca Juga: Pertemuan Gencatan Senjata Israel-Hamas Terhenti, Krisis Gaza dan Serangan Houthi Bayangi Perdamaian
"Saya pernah berada di bangsal anak-anak yang menderita anemia berat, kekurangan gizi, seluruh bangsal benar-benar sepi. Karena anak-anak, bayi, bahkan tidak punya energi untuk menangis," ungkap Russel.
Melansir laporan Al Jazeera, lembaga bantuan PBB untuk Palestina (UNRWA) juga mengungkap ada sekitar satu dari dua anak di Gaza Utara saat ini menderita kekurangan gizi akut.
Sementara itu, di tengah gempuran kritik internasional karena meningkatkan korban tewas serta kelaparan di Gaza, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menegaskan kembali pada Minggu (17/3/2024) kemarin pihaknya tetap akan menyerang kota Rafah.
Baca Juga: 30.000 Tentara Israel Alami Gangguan Mental Usai Gencarkan Serangan ke Gaza
"Tidak ada tekanan internasional yang akan menghentikan kami untuk mewujudkan semua tujuan perang: menghilangkan Hamas, membebaskan semua sandera kami, dan memastikan bahwa Gaza tidak akan lagi menjadi ancaman terhadap Israel," ujar Netanyahu yang dikutip dari Al Jazeera.
Penulis: Gina Nurulfadilah
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters, Al Jazeera