Kim Jong Un Mengawasi Uji Coba Rudal Jelajah untuk Kapal Selam, Jadi Ancaman Terbaru Korea Selatan
INDOZONE.ID - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un mengawasi uji tembak rudal jelajah baru yang dirancang untuk diluncurkan dari kapal selam, menandai langkah baru dalam upaya negara tersebut untuk memperluas kemampuan militer maritimnya.
Berita ini muncul setelah militer Korea Selatan mendeteksi peluncuran beberapa rudal jelajah di dekat pelabuhan Sinpo, di bagian timur negara itu, tempat galangan kapal besar diketahui sedang mengembangkan kapal selam.
Menurut laporan media pemerintah pada hari Senin, Kim Jong Un menyatakan kepuasannya setelah rudal-rudal tersebut secara akurat mengenai sasaran laut mereka selama uji coba.
Baca Juga: Diperiksa Polda Metro Jaya, SYL Dicecar Pertanyaan Seputar Pemerasan Eks Ketua KPK Firli Bahuri
Foto-foto yang diterbitkan oleh surat kabar resmi Korea Utara, Rodong Sinmun, menunjukkan setidaknya dua rudal ditembakkan secara terpisah, membentuk awan putih keabu-abuan saat mereka memecahkan permukaan air.
Rudal-rudal tersebut, yang disebut sebagai Pulhwasal-3-31, pertama kali diuji pekan lalu dalam peluncuran darat dari pantai barat Korea Utara. Meskipun laporan tersebut menyiratkan bahwa dua rudal ditembakkan selama uji coba tersebut, tidak ada keterangan spesifik mengenai kapal selam yang digunakan untuk peluncuran.
Selama beberapa tahun terakhir, Korea Utara telah secara aktif mengembangkan rudal-rudal yang dapat ditembakkan dari kapal selam untuk meningkatkan kemampuan serangannya dari bawah air.
Baca Juga: Tak Dapat Proyek, Buruh Pekerja AC Beralih Profesi Jadi Bandit Pengganjal ATM
Kapal selam yang dapat meluncurkan rudal ini menambah ancaman maritim dan memberikan kemampuan untuk membalas serangan nuklir dari posisi yang sulit dijangkau.
Media pemerintah juga melaporkan bahwa Kim Jong Un meninjau upaya untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir, menegaskan kembali komitmennya untuk membangun angkatan laut bersenjata nuklir.
Dia diberikan tugas-tugas penting yang tidak dijelaskan secara spesifik untuk "mewujudkan persenjataan nuklir angkatan laut dan memperluas lingkup operasi" menghadapi ancaman eksternal yang semakin meningkat.
Baca Juga: Abaikan Aturan dan Susuri Jalur Terlarang, 13 Pendaki Tersesat di Gunung Gede Pangrango Jawa Barat
Meskipun Korea Utara terus mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kemampuan militer maritimnya, para analis memperingatkan bahwa membangun kapal selam bertenaga nuklir membutuhkan waktu, sumber daya, dan peningkatan teknologi yang signifikan. Selain itu, negara ini masih terkena sanksi berat yang dapat menghambat kemampuannya dalam pengembangan militer.
Sejak beberapa bulan terakhir, ketegangan di Semenanjung Korea telah meningkat seiring dengan percepatan pengembangan senjata oleh Korea Utara dan ancaman provokatifnya terhadap AS dan sekutunya.
Negara-negara seperti AS, Korea Selatan, dan Jepang merespons dengan memperluas latihan militer gabungan mereka dan meningkatkan strategi pencegahan.
Baca Juga: Negara Bagian Amerika Eksekusi Mati Napi Pake Gas Nitrogen, Timbulkan Kecaman
Peluncuran rudal jelajah terbaru oleh Korea Utara menunjukkan intensifikasi dari serangkaian uji coba senjata yang dilakukan negara tersebut, meningkatkan ketidakpastian dan ketegangan di kawasan Asia Timur.
Writer: Ananda Fachreza Lubis
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters