INDOZONE.ID - Hari Senin (22/01/24) dinyatakan sebagai hari paling mematikan bagi Militer Israel dimana terdapat 24 tentaranya telah terbunuh dalam 24 jam terakhir.
Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, bersumpah bahwa Israel tidak akan berhenti berperang di Gaza hingga mendapatkan “kemenangan mutlak” sehari setelah terjadi serangan paling mematikan bagi militer Israel.
“Atas nama pahlawan kami, demi nyawa kami, kami tidak akan berhenti berjuang hingga mendapatkan kemenangan yang mutlak," ujar Netanyahu.
Baca Juga: Hadir di Acara Flashback to the 80s and 90s, Prabowo Ajak Semua Pihak Terus Jaga Perdamaian
Kematian terbanyak ini terjadi di Jalur Gaza bagian selatan dan tengah, dimana tentara Israel sedang menyerang sisa markas Hamas dan berusaha membersihkan area tersebut.
Di salah satu wilayah itulah sebanyak 21 tentara Israel tewas akibat ledakan dari sebuah gedung, hingga merobohkan gedung tersebut.
Insiden tersebut dimulai ketika granat dengan peluncur roket ditembakkan pada sebuah tank yang menjaga pasukan Israel yang sedang beroperasi di Gaza, berjarak 600 meter dari pagar perbatasan Israel.
Baca Juga: Polsek Bomakia di Papua Diserang Massa, Anggota hingga Kapolsek Terluka
Pada saat yang sama, ledakan terjadi pada dua bangunan dengan dua lantai tempat mereka memasang bahan peledak menghancurkan bangunan tersebut.
Juru Bicara Militer Israel, Daniel Hagari, menyatakan bahwa operasi yang dilakukan oleh tentaranya adalah operasi yang bertujuan untuk membersihkan perbatasan dari “infrastruktur teroris”, sehingga area tersebut dapat digunakan untuk menampung puluhan ribu pengungsi Israel kembali ke rumah setelah serangan Hamas yang dilakukan pada 7 Oktober 2023 lalu.
Sejauh ini sebanyak 210 tentara Israel telah tewas sejak Israel memulai operasi daratnya di Gaza pada akhir Oktober lalu.
Writer: Ananda Fachreza Lubis
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters