Sabtu, 20 JANUARI 2024 • 13:15 WIB

Jepang Mendarat di Bulan, Menjadi Negara Kelima yang Mendarat di Bulan

Author

Pendaratan pesawat ruang angkasa Jepang di Bulan pada Jumat (19/1/2023)

INDOZONE.ID - Jepang mendaratkan pesawat ruang angkasa di bulan pada hari Jumat (19/1/2024) dan menjadi negara kelima yang melakukannya. Namun masalah dengan panel surya dapat membatasi data yang dapat dikumpulkan oleh negara tersebut.

Pesawat itu hanya akan mendapat daya selama beberapa jam karena panel suryanya tidak berfungsi dan menggunakan baterai, kata Hitoshi Kuninaka, direktur jenderal Institut Ilmu Luar Angkasa dan Astronautika Jepang.

Setelah baterai habis, wahana ini mungkin mulai bekerja kembali ketika panel surya menangkap sinar matahari di titik lain dalam orbit bulan yang kira-kira berlangsung selama sebulan.

Baca Juga: Pemakaman di Kota Bandung Gratis, Warga Hanya Perlu Datang ke Kantor TPU

Dalam waktu yang tersedia kami akan mencoba melakukan apa yang kami bisa lakukan,” kata Kuninaka melalui seorang penerjemah pada konferensi pers.

Meski begitu, para pejabat Jepang mengatakan pendaratan tersebut merupakan momen penting bagi negara tersebut dalam perlombaan multinasional untuk mendaratkan perangkat di bulan. AS, Rusia, Tiongkok, dan India telah berhasil melakukan misi ke bulan.

Berbagai negara dan perusahaan berusaha menjadi yang pertama menemukan air di kutub selatan, tempat para ilmuwan mendeteksi adanya air es, karena sumber daya tersebut bisa menjadi kunci untuk membangun pemukiman manusia.

Baca Juga: Bencana Gempa Sulawesi Tengah: Pengungsi Bertahan di Tengah Keterbatasan Bantuan

Jepang meluncurkan misi untuk menguji teknologi pendaratan tepat di bulan, mencoba menjatuhkan pesawat ruang angkasa dalam jarak 100 meter dari titik sasarannya, bukan dalam jarak beberapa mil pada umumnya, menurut Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang, atau JAXA.

Para pejabat mengatakan mereka yakin penyelidikan itu mendarat di daerah itu tetapi masih perlu memastikannya. Badan tersebut mengatakan Jepang adalah negara pertama yang mencoba pendaratan ini.

Jepang telah mencapai tonggak sejarah yang besar,” kata Kuninaka. “Ini adalah langkah maju yang bagus.”

Baca Juga: TPS Desa Bungi Tak Kunjung Menemui Solusi, DLH Pinrang Didemo!

Para pejabat membutuhkan waktu dua jam untuk mengonfirmasi bahwa penyelidikan tersebut berhasil dilakukan, dan merilis informasi tersebut pada konferensi pers setelah pukul 02.00 waktu setempat pada hari Sabtu.

Pesawat itu telah mengirimkan data dan gambar ke Bumi. Tantangan berikutnya adalah bertahan di malam yang dingin tanpa listrik.

Pendaratan ini hanya memiliki sedikit implikasi bisnis atau ilmiah dalam jangka pendek, namun menandai keberhasilan pendaratan Jepang di bulan.

Baca Juga: Pembunuh Wanita di Kosan Depok Ternyata Pacar Korban: Masih Kuliah

Negara ini pertama kali meluncurkan misi ke bulan pada tahun 1990, dengan sengaja menjatuhkannya ke permukaan bulan lebih dari tiga dekade setelah Rusia menjadi negara pertama yang mencapai bulan.

AS pada tahun 1969 meluncurkan dua misi berawak ke bulan. Tiongkok telah mendaratkan tiga misi tanpa awak di bulan selama dekade terakhir. India mendaratkannya tahun lalu.

Pesawat ruang angkasa tak berawak JAXA, bernama Smart Lander for Investigating Moon, mendarat pada hari Jumat setelah turun sekitar 20 menit. Wahana tersebut, yang dijuluki Moon Sniper, telah terbang melintasi ruang angkasa sejak September, menurut badan antariksa tersebut.

Baca Juga: Ratusan APK Pemilu 2024 Marak Dipasang di Underpass Makamhaji Sukoharjo, Bikin Semrawut dan Membahayakan!

Jepang mengarahkan pesawat ruang angkasa itu ke orbit bulan pada hari Natal, ketika pesawat itu mulai turun perlahan sejauh 10 kilometer ke permukaan. 

Mendaratkan pesawat ruang angkasa di bulan merupakan sebuah tantangan, dan pesawat luar angkasa lainnya telah gagal sebelumnya.

Perusahaan ispace yang berbasis di Tokyo tahun lalu berusaha menjadi perusahaan swasta pertama yang mendaratkan alat pendarat, namun pesawat tersebut diyakini mengalami kecelakaan saat mendarat setelah mengalami masalah dengan pengukuran ketinggiannya. Rusia pada akhir tahun itu menjatuhkan pesawat ruang angkasa tak berawak ke kutub selatan.

Baca Juga: Menhan Prabowo Subianto Puncaki Prestasi Q4 2023 Versi Mediawave

Jepang berencana mendaratkan wahana antariksanya pada hari Jumat dengan kemiringan 15 derajat, sehingga meningkatkan risiko terjungkal, menurut badan tersebut. Pesawat luar angkasa hanya mempunyai satu kesempatan untuk mendarat karena tidak dapat mengangkat kembali dan mencoba lagi.

Jika bukan karena pendaratan yang tepat, pesawat tersebut kemungkinan besar harus melintasi lereng curam dan medan yang berat untuk mencapai area yang diinginkan.

Pesawat luar angkasa ini memiliki berat sekitar 1.565 pon ketika bahan bakarnya terisi penuh dan dilengkapi dengan kamera kecil dan ringan yang dapat mendeteksi batu-batu besar yang harus dihindari, menurut badan antariksa tersebut.

Writer: Ananda Fachreza Lubis


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: WSJ