INDOZONE.ID - Gempa bumi berkekuatan 6,3 magnitudo yang melanda Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, pada Jumat, (19/1/2024) pukul 00.36 telah meninggalkan dampak serius pada ratusan warga yang kini terdampar di lokasi pengungsian.
Meskipun telah berlalu beberapa waktu, para pengungsi masih harus bertahan tanpa bantuan yang memadai dari pemerintah daerah setempat.
Pada Rabu siang, desa Labuhan di kecamatan Rotolindo, kabupaten Tojo Una-Una, menjadi saksi kehidupan sehari-hari para pengungsi yang didominasi oleh warga lanjut usia, kaum ibu, dan anak-anak.
Khususnya, kaum laki-laki di antara para pengungsi masih terpaksa bekerja sebagai petani atau nelayan, meskipun tinggal di lokasi pengungsian.
Baca Juga: Mencengangkan! Keuntungan Sindikat Penipuan Modus Love Scamming Capai Rp50 M per Bulan
Hingga saat ini, bantuan dari pemerintah daerah belum mencapai para pengungsi, memaksa mereka untuk tetap beraktivitas di tengah keterbatasan. Situasi ini semakin rumit karena adanya ketidakpastian akan adanya gempa susulan.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 6,3 magnitudo telah mengguncang Kabupaten Tojo Una-Una pada Senin sebelumnya, merusak sejumlah rumah dan bangunan kantor pemerintahan.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Tojo Una-Una mencatat bahwa empat desa terdampak, yaitu Desa Wahai, Tanjung, Pude, Lebahnya, dan Desa Una-Una.
Namun, para pengungsi yang berada di lokasi pengungsian menyatakan belum mendapatkan bantuan dan terus mengkhawatirkan adanya gempa susulan.
Baca Juga: Ada Luka Gores di Wajah Jasad Wanita di Kos-Kosan Depok
Jurnalis Kompas, Jono Pasifik Nirmala Safitri, yang berada di Palu, memberikan informasi terkini terkait kondisi di lapangan. Menurutnya, hingga saat ini telah terjadi sekitar 45 gempa susulan dengan magnitudo di bawah 5,0.
Namun, dampak dari gempa tersebut masih menjadi salah satu misteri, dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus melakukan penelitian untuk memahami lebih lanjut.
Dalam wawancara dengan Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Palu, Henry Cleopatrick, terungkap bahwa BMKG tengah melakukan pemantauan, analisis, dan pengamatan gempa bumi baik di pusat maupun di Palu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Youtube