Rabu, 27 DESEMBER 2023 • 13:21 WIB

Terus Memanas, Houthi Yaman Lagi-Lagi Klaim Serangan Drone di Pelabuhan Eilat di Israel dan Kapal MSC United

Author

Kelompok Houthi Yaman menyita kapal yang melintas di Laut Merah.

INDOZONE.ID - Kelompok Houthi Yaman mengklaim bertanggungjawab atas serangan yang terjadi di pelabuhan Eilat di Israel pada Selasa (26/12/2023). Houthi menyebut mereka juga telah menyerang sebuah kapal komersial MSC United di kawasan laut Merah.

Juru Bicara Houthi, Yahya Sarea mengungkap bahwa serangan drone terhadap kapal MSC United dilakukan karena kapal tersebut menolak tiga kali peringatan yang dilayangkan oleh kelompoknya.

Kabar ini juga dikonfirmasi oleh pihak perusahaan kapal MSC United, yakni MSC Mediterranean bahwa kapalnya telah diserang pada Selasa kemarin.

Pernyataan ini muncul setelah adanya laporan dari kelompok maritim dari Inggris (UKMTO) yang melihat ada sebuah drone dan terdengar suara ledakan dari jarak sekitar 60 mil di luar pelabuhan Hodeidah, Yaman.

Baca Juga: Hindari Serangan Houthi yang Bela Palestina, Lebih Dari 180 Kapal Kontainer Jauhi Laut Merah

MSC Mediterranean menyebut kapal MSC United saat itu tengah melakukan pelayaran dari Arab Saudi menuju Pakistan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Seluruh kru kapal dilaporkan selamat.

Menanggapi hal itu, perusahaan tersebut kini tengah melaporkan kejadian penyerangan ini kepada koalisi angkatan laut yang dibentuk oleh Amerika Serikat.

"Drone tidak menyebabkan kerusakan pada kapal. Kapa ini sekarang aman dan akan melanjutkan perjalanannya. Mereka (MSC Mediterranean) akan terus berkomunikasi dengan koalisi angkatan laut yang dibentuk oleh Amerika," kata UKMTO yang dikutip oleh Al Jazeera pada Rabu (27/12/2023).

Menurut Amerika, Houthi saat ini telah menguasai kawasan Yaman Utara. Amerika juga menyebut kelompok tersebut telah meluncurkan lebih dari 100 serangan drone yang menargetkan 10 kapal pengiriman yang berhubungan dengan puluhan negara.

Baca Juga: Australia Setengah Hati Dukung AS Gempur Houthi Yaman yang Bela Palestina, Kirim Personel tapi...

Houthi juga diklaim telah menyerang Israel menggunakan rudal balistik juga drone. Aksi ini mereka dilakukan sebagai dukungan terhadap Palestina atas serangan Israel yang sejak 7 Oktober  telah menewaskan 21 ribu korban jiwa di Gaza.

Houthi juga mengancam akan terus melakukan serangan di Laut Merah selama Israel  menyerang di wilayah Gaza.

Aksi penyerangan ini nyatanya telah menimbulkan kerugian besar terhadap pelayaran internasional. Perusahaan mau tak mau harus mengubah rute pelayaran yang menyebabkan biaya pengiriman jauh lebih mahal. 

Menanggapi hal ini, Amerika Serikat kemudian membentuk koalisi pertahanan laut dari serangan Houthi di Laut Merah.

Awalnya Amerika Serikat berhasil menggandeng 10 Negara ke dalam kelompok buatannya. Kabar terbaru, saat ini terdapat 20 negara yang tergabung dalam koalisi tersebut.

Gina Nurulfadilah

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Al Jazeera