Kamis, 26 JUNI 2025 • 14:36 WIB

Angka Kelahiran Korsel pada April 2025 Alami Lonjakan Tertinggi dalam 34 Tahun Terakhir

Author

Ilustrasi kelahiran anak di Korea Selatan. (allkpop.com

INDOZONE.ID - Korea Selatan memberikan secercah harapan di tengah krisis angka kelahiran yang sudah berlangsung lama. 

Data demografi Korea Selatan 2025 menunjukkan peningkatan signifikan pada jumlah kelahiran dan pernikahan, sebuah perkembangan yang bisa menjadi titik balik bagi tren populasi yang selama ini mengkhawatirkan.

Berdasarkan laporan Tren Kependudukan April 2025 dari Badan Statistik Korea yang dirilis pada 25 Juni, angka kelahiran Korea Selatan April 2025 tercatat sebanyak 20.717 bayi. Jumlah ini meningkat 8,7 persen dibandingkan April 2024 yang hanya mencatat 19.059 kelahiran. 

Baca juga: Pemerintah Korea Tersenyum! Angka Kelahiran Meningkat untuk Pertama Kalinya dalam 9 Tahun

Lonjakan kelahiran Korsel 34 tahun terakhir ini menjadi yang tertinggi sejak April 1991, menandai sebuah perubahan yang cukup signifikan dalam catatan statistik kelahiran Korea Selatan terbaru.

Selain itu, tingkat fertilitas total yakni rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan sepanjang masa reproduksinya juga mengalami kenaikan. Dari sebelumnya 0,73, kini menjadi 0,79 pada April 2025. 

Kenaikan ini memperlihatkan, kelahiran naik di Korea Selatan, meskipun tantangan jangka panjang terkait populasi masih belum sepenuhnya terselesaikan.

Baca juga: Angka Kelahiran Terus Merosot, Jepang Alami Krisis Populasi Terparah Dalam 90 Tahun Terakhir

Tak hanya kelahiran, jumlah pasangan yang menikah juga menunjukkan peningkatan yang menjanjikan. 

Pada April 2025, tercatat 18.921 pernikahan, naik 884 pasangan (4,9 persen) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Angka ini menjadi yang tertinggi untuk bulan April sejak 2019, ketika tercatat 20.026 pernikahan.

Peningkatan jumlah pernikahan ini memperlihatkan pemulihan pasca-pandemi yang terus berlanjut sejak 2023. Banyak pasangan yang sempat menunda pernikahan selama masa COVID-19, akhirnya mewujudkan rencana mereka. 

Di samping itu, harapan akan dukungan pemerintah dalam hal hunian dan pengasuhan anak, turut mendorong keberanian pasangan muda untuk menikah.

Pertumbuhan pernikahan paling mencolok terjadi di kota-kota besar seperti Seoul (naik 15,8 persen), Daejeon (30,4 persen), dan Gwangju (11,7 persen). Sementara wilayah sekitar ibu kota seperti Provinsi Gyeonggi (5,6 persen) dan Incheon (3,8 persen) juga mengalami pertumbuhan yang stabil. 

Walaupun kelahiran naik di Korea Selatan, secara keseluruhan jumlah populasi masih mengalami penurunan alami. Artinya, jumlah kematian masih lebih tinggi dibanding kelahiran.

Pada April 2025, tercatat 28.785 kematian atau naik 0,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini membuat pertumbuhan alami penduduk Korea Selatan tetap negatif, yakni -8.068. Fakta ini menunjukkan bahwa meski ada kemajuan, upaya jangka panjang tetap diperlukan.

Seorang pejabat dari Badan Statistik Korea menyampaikan, “Peningkatan angka kelahiran dan pernikahan adalah sinyal positif,” namun juga menegaskan pentingnya dukungan kebijakan yang berkelanjutan untuk memperkuat tren ini di masa mendatang.

Lonjakan angka kelahiran Korea Selatan April 2025 menjadi titik terang di tengah kekhawatiran terhadap krisis populasi.

Dengan statistik kelahiran Korea Selatan terbaru yang menunjukkan tren positif serta meningkatnya angka pernikahan, harapan pun tumbuh bahwa negara ini bisa mengatasi tantangan demografisnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Allkpop.com

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU
Link berhasil disalin!