Senin, 23 JUNI 2025 • 15:08 WIB

Trump Umumkan Serangan Udara AS Hancurkan Situs Nuklir Utama Iran

Author

Gambar satelit oleh Maxar Technologies menunjukkan fasilitas Pengayaan Bahan Bakar Fordow di Iran tengah pada 14 Juni 2025. (Maxar Technologies)

INDOZONE.ID - Serangan mendadak dari Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran, memicu ketegangan baru di Timur Tengah.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa serangan udara AS ke situs nuklir Iran pada Minggu, (22/6/2025) telah menghancurkan sejumlah fasilitas penting milik Teheran. 

Dalam pidato resmi dari Gedung Putih, Trump menyebutkan, serangan udara AS ke Iran tersebut adalah "keberhasilan militer yang spektakuler".

Baca juga: Trump Ultimatum Iran Dua Minggu, Abaikan Upaya Damai Eropa

Trump menegaskan, jika Iran tidak segera memilih jalan damai, maka akan ada lebih banyak target yang diserang. 

Situs nuklir Iran dihancurkan AS secara total. Iran, yang selama ini menjadi ancaman di kawasan Timur Tengah, kini harus memilih untuk berdamai,” tegasnya.

Trump mengonfirmasi, serangan tersebut menyasar fasilitas pengayaan bawah tanah di Fordow, serta situs nuklir di Natanz dan Isfahan.

Baca juga: Presiden Donald Trump Disebut Setuju Bantu Israel Serang Iran: Awal Perang Dunia III?

Serangan ini dilancarkan dengan kekuatan penuh melalui pesawat siluman B-2, dan rudal Tomahawk yang ditembakkan dari kapal selam.

Media Iran pun membenarkan, bagian dari fasilitas di ketiga lokasi tersebut menjadi korban serangan. AS hancurkan situs nuklir Iran dalam operasi yang diklaim berjalan sangat presisi dan minim korban jiwa.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengecam tindakan Amerika Serikat sebagai 'ilegal dan kriminal'. Ia menegaskan, Iran memiliki hak penuh untuk membela diri. 

Apa yang terjadi pagi ini sangat keterlaluan dan akan berdampak panjang,” tulisnya di platform X.

Iran juga memperingatkan, semua opsi pertahanan terbuka.

Tak lama kemudian, sirene berbunyi di Tel Aviv dan ledakan terdengar di Yerusalem. Media pemerintah Iran mengonfirmasi, mereka meluncurkan rudal ke arah Israel sebagai bentuk pembalasan langsung.

Meski begitu, otoritas Iran menyebut tidak ditemukan dampak serangan AS ke situs nuklir Iran, dalam bentuk kebocoran radiasi. Lembaga pengawas nuklir Arab Saudi pun memastikan tidak ada efek radioaktif yang terdeteksi di wilayah Teluk.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyampaikan apresiasinya atas langkah Trump. Menurutnya, kekuatan besar Amerika Serikat akan mengubah arah sejarah.

Namun, Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, mengingatkan, Iran siap melakukan pembalasan lebih besar jika serangan Israel berlanjut. 

Ia juga menekankan, program nuklir sipil Iran adalah hak yang sah dan tidak bisa dihentikan dengan tekanan militer.

Sementara itu, Garda Revolusi Iran mengklaim, telah mengerahkan drone bunuh diri untuk menyerang sejumlah target strategis di wilayah Israel.

Meski didukung oleh sebagian kalangan, keputusan Trump melancarkan serangan udara AS ke situs nuklir Iran, menuai kritik di dalam negeri. 

Beberapa anggota Partai Republik yang tergabung dalam gerakan 'Make America Great Again (MAGA)' mengkhawatirkan keterlibatan AS dalam konflik berkepanjangan di Timur Tengah.

Dari kubu Demokrat, Ketua Fraksi Hakeem Jeffries menyebut langkah Trump sebagai tindakan berisiko tinggi yang bisa menyeret Amerika ke dalam perang yang berpotensi bencana. 

Kritik juga muncul karena Trump disebut melangkahi wewenang Kongres dalam melancarkan serangan tersebut.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Washington Post

Author
TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir