Omar Abdullah, mantan Ketua Menteri Jammu dan Kashmir, menegaskan pentingnya menghukum para pelaku tanpa mencederai warga sipil.
"Hukum para pelaku tanpa ampun, tapi jangan biarkan orang tidak bersalah menjadi korban," tulisnya di akun X.
Kelompok Kashmir Resistance, yang juga dikenal sebagai The Resistance Front, sempat dikaitkan dengan serangan tersebut.
Namun, kelompok yang dianggap sebagai pecahan Lashkar-e-Taiba ini akhirnya membantah keterlibatan, dan menyebut klaim awal sebagai akibat dari serangan siber.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com