Paus Fransiskus. (REUTERS/Remo Casilli)
Sebelumnya, Vatikan mengungkapkan, bahwa Paus Fransiskus memerlukan transfusi darah karena jumlah trombositnya rendah, yang berkaitan dengan anemia.
Setelah transfusi, kadar hemoglobin Paus Fransiskus meningkat dan jumlah trombositnya tetap stabil.
Di sekitar Vatikan, banyak umat yang mengungkapkan kesedihan dan kekhawatiran mereka atas kondisi kesehatan Paus Fransiskus.
Elvira Romana, seorang peziarah dari Italia, merasa sangat sedih dan sulit untuk menjalani hari-harinya seperti biasa di tengah situasi ini.
Di Sardinia, Matteo Licari menyatakan harapannya agar Paus bisa bertahan dan kembali sehat.
"Kami menunggu kehadirannya kembali di Vatikan," ujarnya.
Sementara itu, di luar Rumah Sakit Gemelli, sejumlah orang berkumpul untuk berdoa di dekat patung mendiang Paus Yohanes Paulus II, yang juga pernah beberapa kali dirawat di rumah sakit tersebut.
Mereka menyalakan lilin, meninggalkan bunga, serta menuliskan pesan-pesan dukungan untuk Paus Fransiskus.
Di dalam Basilika Santo Petrus, seorang biarawati terlihat berdoa dengan khusyuk untuk kesembuhan Paus Fransiskus.
Dalam pesan tertulis Paus Fransiskus untuk doa Angelus pada Minggu, yang tidak dapat dibacakannya sendiri selama dua pekan berturut-turut, ia menyampaikan tetap menjalani pengobatan dengan penuh keyakinan.
Tak hanya itu, Paus Fransiskus jug mengucapkan terima kasih kepada para dokter, serta semua orang yang telah mengirimkan dukungan dan doa.
Uskup Agung Rino Fisichella, seorang pejabat senior Vatikan, mengajak umat untuk memperkuat doa bagi Paus.
Dalam Misa yang digelar di Basilika Santo Petrus pada Minggu pagi, ia menyerukan agar umat Katolik berdoa demi kesembuhan pemimpin mereka.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com