Ilustrasi gencatan senjata Israel dan Palestina
INDOZONE.ID - Kesepakatan gencatan senjata di Gaza antara Israel dan Hamas, akhirnya resmi dimulai setelah sempat mengalami penundaan hampir tiga jam.
Penundaan tersebut sempat memicu serangan tambahan dari Israel, yang menewaskan sedikitnya 19 warga Palestina.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al Ansari, mengonfirmasi bahwa gencatan senjata telah berjalan efektif, setelah kedua pihak mencapai kesepakatan mengenai daftar nama tawanan yang akan dibebaskan.
Dilansir dari Al Jazeera, pada hari pertama pelaksanaan kesepakatan ini, Hamas menyerahkan tiga nama tawanan kepada pihak Israel.
"Mereka adalah tiga warga negara Israel, salah satunya berkebangsaan Rumania, dan yang lainnya Inggris. Dengan demikian, gencatan senjata telah dimulai," ujar Majed al-Ansari dalam pernyataannya.
Baca Juga: Krisis Medis di Gaza Utara: Hanya Satu Dokter yang Tersisa, Sisanya Diculik Tentara Israel
Sebelumnya, pelaksanaan gencatan senjata terhambat oleh syarat yang diajukan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Ia menegaskan bahwa gencatan senjata tidak akan dimulai sebelum Hamas menyerahkan daftar nama tawanan yang akan dibebaskan pada hari pertama.
Warga Palestina mengungsi atas serangan Israel.
Penundaan gencatan senjata ini memberikan dampak signifikan, terutama bagi warga sipil di Gaza yang terus menjadi target serangan udara Israel.
Sedikitnya 19 warga Palestina tewas akibat serangan yang terjadi, sebelum kesepakatan berhasil dijalankan.
Momen gencatan senjata di Gaza resmi dimulai ini membawa harapan bagi banyak pihak, terutama komunitas internasional yang menyerukan deeskalasi konflik Israel dan Palestina.
Baca Juga: Kisah Tragis di Gaza, Sekolah Penampungan Anak Diserang Hingga 28 Tewas dan 54 Luka-luka
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Al Jazeera