Ilustrasi pernikahan di China. (freepik.com)
INDOZONE.ID - China, yang selama ini telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk meningkatkan jumlah populasi, melaporkan penurunan pendaftaran pernikahan dalam sembilan bulan pertama di 2024, menurut data resmi dari Kementerian Urusan Sipil.
Sepanjang tiga kuartal pertama tahun ini, tercatat sebanyak 4,747 juta pasangan yang mendaftarkan pernikahan mereka di seluruh negeri.
Data itu menurun sekitar 943.000 pasangan ketimbang periode tahun lalu pada periode yang sama, berdasarkan perhitungan Reuters. Perlu diketahui, pemerintah China merilis data terbaru ini pada Jumat 1 November 2024.
Baca Juga: Korea Selatan Catat Lonjakan Kelahiran dan Pernikahan Tertinggi dalam 12 Tahun Terakhir
Sebagai perbandingan, pada sembilan bulan pertama 2023, terdapat 5,69 juta pasangan yang mendaftarkan pernikahan, mengalami peningkatan ketimbang tahun sebelumnya.
Ketidakpastian ekonomi yang meningkat serta tingginya biaya hidup di berbagai wilayah, membuat banyak pasangan muda menunda pernikahan.
Fenomena ini menjadi perhatian serius bagi para pembuat kebijakan yang berusaha mengatasi tantangan penurunan populasi.
Baca Juga: Angka Pernikahan di Indonesia Turun: Siapkan Mental Kamu, Supaya Siap Nikah dan Gak Gampang Cerai!
China baru-baru ini memperbarui rancangan undang-undang untuk mempermudah pendaftaran pernikahan. Akan tetapi, proses perceraian akan diperketat.
Selama sembilan bulan pertama tahun ini, tercatat ada 1,967 juta pasangan yang bercerai, sedikit menurun sekitar 6.000 pasangan ketimbang 2023 pada periode yang sama.
Awal tahun ini, China melaporkan penurunan angka kelahiran nasional untuk kedua kalinya. Itu mendorong pemerintah meluncurkan berbagai inisiatif di kota-kota besar.
Upaya ini bertujuan menciptakan budaya baru dalam pernikahan dan keluarga yang lebih mendukung bagi pasangan yang ingin memiliki anak.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com