Setelah penahanan 44 staf pria, hanya tersisa staf wanita, direktur rumah sakit, dan satu dokter pria untuk merawat hampir 200 pasien yang sangat membutuhkan perhatian medis.
Sementara itu, organisasi kemanusiaan Médecins Sans Frontières (MSF) melaporkan, bahwa salah satu ahli bedah mereka, dr. Mohammed Obeid, yang bertugas di rumah sakit tersebut, hilang.
Mereka khawatir atas keselamatan dan keberadaannya. Sebab, mereka belum bisa menghubunginya sejak Jumat.
MSF menyerukan perlindungan bagi semua tenaga medis di Gaza, karena situasi yang makin memburuk.
Tedros prihatin karena sistem kesehatan di Gaza telah menjadi sasaran serangan selama lebih dari satu tahun.
Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang memicu konflik, lebih dari 42.000 orang dilaporkan tewas di Gaza, mayoritas adalah warga sipil.
Ia mengingatkan, bahwa rumah sakit harus dilindungi dari konflik setiap saat. Dia pun menegaskan, setiap serangan terhadap fasilitas kesehatan, adalah pelanggaran hukum kemanusiaan internasional.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com