Kluge menekankan pentingnya dialog yang terus terbuka untuk memastikan upaya kemanusiaan seperti ini bisa terus berjalan.
Ia juga menekankan bahwa kesehatan harus tetap netral dan tidak dipolitisasi, khususnya dalam situasi konflik seperti di Gaza dan Ukraina.
Tidak hanya di Gaza, WHO juga mencatat lebih dari 2.000 serangan terhadap pusat kesehatan di Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari 2022.
Kluge menyoroti bahwa setiap serangan terhadap fasilitas kesehatan harus terus dikecam keras dan tidak boleh dianggap sebagai hal yang normal. Serangan-serangan ini menghambat upaya medis di wilayah konflik dan memperburuk situasi kesehatan masyarakat.
Rusia hantam sebuah apartemen di kota Kharkiv, Ukraina.
Kluge juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait musim dingin ketiga perang di Ukraina. Dengan rusaknya sekitar 80 persen infrastruktur energi di negara tersebut, rumah sakit dan fasilitas medis lainnya akan menghadapi tantangan besar.
Para petugas medis sering kali harus bekerja dalam kondisi yang sangat sulit, termasuk operasi yang dilakukan dengan penerangan seadanya.
Langkah WHO untuk mengevakuasi wanita dan anak-anak dari Gaza menunjukkan pentingnya menjaga kesehatan sebagai prioritas, bahkan di tengah konflik.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com