Kategori Berita
Media Network
Rabu, 14 AGUSTUS 2024 • 15:27 WIB

Terlibat Skandal Politik dan Gagal Kendalikan Inflasi, PM Jepang Fumio Kishida Mengundurkan Diri

Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida mengundurkan diri.

INDOZONE.ID - Sebuah kabar mengejutkan datang dari Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, yang akan mundur dari jabatannya pada bulan depan. Keputusan ini diambil Kishida untuk menanggapi ketidakpuasan publik atas skandal politik dan tingginya inflasi yang mencoreng kepemimpinannya selama tiga tahun.

"Politik tidak dapat berfungsi tanpa kepercayaan publik. Saya membuat keputusan berat ini dengan memikirkan kepentingan publik, dengan tekad kuat untuk mendorong reformasi politik ke depan," kata Kishida dalam konferensi pers.

Pengumuman mundurnya Kishida membuka jalan bagi kontes kepemimpinan dalam Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa, yang akan menentukan pemimpin baru partai dan perdana menteri Jepang berikutnya.

Baca Juga: Fumio Kishida Akan Jadi PM Baru Jepang Usai Menangkan Pemilihan Partai

LDP dijadwalkan mengadakan pemilihan kepemimpinan pada bulan September, di mana penerus Kishida akan dipilih.

Perdana Menteri yang baru akan memiliki banyak PR (pekerjaan rumah) untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap partai sambil menangani isu-isu penting seperti inflasi, ketegangan geopolitik, dan kemungkinan kembalinya Donald Trump sebagai presiden AS.

Popularitas Kishida mulai menurun tak lama setelah ia menjabat pada tahun 2021, menyusul pengungkapan tentang hubungan LDP dengan Gereja Unifikasi yang kontroversial.

Situasi semakin memburuk usai terungkapnya dana gelap yang melibatkan sumbangan politik yang tidak tercatat dalam acara penggalangan dana LDP.

Selain itu, publik semakin tidak puas dengan ketidakmampuan pemerintah untuk memastikan bahwa upah sejalan dengan biaya hidup yang semakin tinggi, yang memperburuk tekanan terhadap pemerintahan Kishida.

Selama masa jabatannya, Kishida berusaha mengubah strategi ekonomi Jepang dari kebijakan yang berfokus pada perusahaan ke kebijakan yang bertujuan meningkatkan pendapatan rumah tangga.

Ia mengadvokasi kenaikan upah dan mendorong kepemilikan saham, berbeda dengan pendekatan ekonomi trickle-down yang dianut oleh pendahulunya.

Kishida membawa Jepang keluar dari pandemi COVID-19 dengan pengeluaran stimulus yang signifikan dan membuat perubahan kebijakan keamanan yang mencolok, termasuk peningkatan militer terbesar Jepang sejak Perang Dunia II.

Baca Juga: Dukung Eksistensi Program Pemagangan Indonesia-Jepang, Kemnaker Targetkan Peningkatan Capaian

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Reuters, The Sun

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Terlibat Skandal Politik dan Gagal Kendalikan Inflasi, PM Jepang Fumio Kishida Mengundurkan Diri

Link berhasil disalin!