Profil Thomas Matthew Crooks, Pelajar Berprestasi yang Jadi Pelaku Penembakan Donald Trump

Pelaku penembakan Donald Trump, Thomas Matthew Crooks.

INDOZONE.ID - FBI telah mengungkap pelaku yang melakukan penembakan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump saat melakukan kampanye di Pennsylvania pada Sabtu (13/7/2024) waktu setempat. Pelaku tersebut diketahui bernama Thomas Matthew Crooks.

Thomas Matthew Crooks diketahui lahir di Bethel Park, Pennsylvania pada tanggal 20 September 2003. Itu artinya, ia baru berusia 20 tahun saat melakukan percobaan pembunuhan terhadap Trump.

Crooks juga diketahui pernah bersekolah di Bethel Park High School dan lulus pada tahun 2022.

Setelah lulus dari Bethel Park High School, Crooks melanjutkan sekolahnya di Community College of Allegheny County dengan Jurusan Engineering Science, dan lulus 2 bulan sebelum insiden penembakan terjadi.

Baca Juga: Penampakan Donald Trump Tiba di New Jersey usai Nyaris Tewas Tertembak

Kemudian, Crooks bekerja sebagai asisten ahli gizi diet di sebuah panti jompo lokal hingga tragedi penembakan.

Beberapa mantan teman sekelas Crooks mengatakan bahwa Crooks adalah orang yang pendiam, penyendiri, dan sering di-bully oleh temannya karena penampilannya.

Selain itu, dirinya sering mendapatkan nilai bagus, juga sangat paham tentang hal-hal yang berkaitan dengan sejarah dan pemerintahan. Crooks juga merupakan sosok yang baik hingga disukai dengan gurunya.

Dikutip dari Reuters, mantan teman sekelas lainnya juga berkata bahwa Crooks merupakan murid yang sangat pintar dan unggul di sekolahnya, bahkan dia pernah memenangkan hadiah $500 dari perlombaan Matematika dan Sains Nasional.

Crooks pernah ikut klub senapan di sekolahnya, tetapi ditolak karena dia gagal menembak. Oleh sebab itu, ia dikatakan belum terampil dalam menembak dan akan berbahaya jika diteruskan untuk ikut klub tersebut.

Crooks juga diketahui memiliki keanggotaan di klub menembak lokal, Klub Clairton Sportsmen selama kurang lebih 1 tahun.

Selama hidupnya, Crooks tidak tercatat pernah melakukan aksi kriminal. Bahkan di tempat Crooks bekerja, latar belakangnya bersih dan ia bekerja dengan baik.

Crooks tercatat sebagai pemilih aktif partai Republic partai pendukung Donald Trump, tetapi ia pernah mendonasikan $15 ke Partai Demokratik di tahun 2021 saat pelantikan Presiden Biden.

Dalam sebuah video yang tersebar luas menampilkan Crooks sebelum melakukan penembakan, mengungkapkan jika ia benci Republic dan Trump.

Sesaat sebelum penembakan terjadi, beberapa saksi melihat Crooks berjalan menuju pabrik dengan membawa senjata yang diduga berjenis AR.

Saat itu Crooks sudah bersiap-siap untuk melakukan tembakan selama 2 jam 30 menit dari atas gedung. Senjata yang digunakan Crooks tercatat sudah dibeli secara legal oleh ayahnya, Matthew Crooks 6 bulan yang lalu.

Beberapa detik setelah Crooks menembak, ia ditembak balik oleh Agen Rahasia dan langsung tewas di tempat.

Sebelumnya, Crooks menempuh perjalanan selama 1 jam dari Bethel Park menuju tempat kampanye Donald Trump di Butler, Pennsylvania menggunakan sebuah kendaraan yang berisi bahan peledak.

Crooks diduga merakit bom sendiri, dibuktikan dengan adanya bahan-bahan untuk membuat peledak di rumahnya.

Ayahnya terkejut mendengar bahwa anaknya terlibat dalam insiden penembakan dan tidak mengetahui bagaimana anaknya bisa mengambil dan memakai senjata AR yang telah dibelinya.

Baca Juga: Kronologi Penembakan Donald Trump saat Kampanye Akbar di Pennsylvania

Matthew tidak berkomentar banyak dan berkata bahwa ia perlu berbicara dengan penegak hukum terlebih dahulu sebelum menjelaskan lebih lanjut mengenai anaknya di depan umum.

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.