INDOZONE.ID - Pemeritah Sri Lanka mengeluarkan pemberitahuan penghapusan visa turis kepada warga negara Rusia dan Ukraina yang kabur dari perang.
Sri Lanka juga memperingatkan para turis ini untuk meninggalkan tersebut dalam waktu dua minggu sejak 23 Februari lalu.
Melansir dari Independent, saat ini ada sekitar 288 ribu warga Rusia dan 20 ribu warga Ukraina yang menetap menggunakan visa turis di Sri Lanka sejak konflik Ukraina-Rusia memanas.
"Pemerintah tidak memberikan perpanjangan visa lebih lanjut, karena situasi penerbangan sekarang telah normal," kata Komisaris Jenderal Imigrasi yang dikutip dari Independent pada Jumat (1/3/2024).
Baca Juga: Apa Penyebab Negara Disebut 'Bangkrut' Seperti Sri Lanka? Ini Alasannya!
Namun, Kantor Presiden mengatakan bahwa pemberitahuan tersebut dikeluarkan tanpa persetujuan kabinet sebelumnya.
Pemerintah pusat juga dilaporkan belum secara resmi memutuskan untuk mencabut izin para turis Rusia dan Ukraina.
Di sisi lain konflik antara warga lokal dan turis asal Rusia-Ukraina meningkat karena ribuan turis tersebut diketahui mendirikan bisnis ilegal seperti restoran dan klub malam.
Baca Juga: Pemerintah Jepang Berencana Bebaskan Visa untuk Turis Asing
Sementara itu, Sri Lanka kini tengah dihadapi krisis ekonmi sejak 2022. Untuk mengatasi hal tersebut, Sri Lanka kini sedang gencar meningkatkan pendapatan negara lewat sektor pariwisata.
Bahkan Sri Lanka baru-baru ini memberlakukan visa turis selama 30 hari di awal kedatangan dan bisa diperpanjang hingga 6 bulan.
Penulis: Gina Nurulfadilah
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Independent