Sidang PBB di New York untuk membahas masalah Suriah (REUTERS/Carlo Allegri)
INDOZONE.ID - Dalam sidang Dewan Keamanan PBB yang digelar pada Senin (5/2/2024) kemarin, Rusia dan China kompak mengecam Amerika Serikat, sebagai penyebab meningkatnya perluasan konflik di wilayah Timur Tengah, yakni Irak dan Suriah.
Keputusan peluncuran serangan ini juga dinilai ada kaitannya dengan pemilu Presiden AS pada November 2024.
Melansir laporan Al Jazeera, duta besar Rusia Vassily Nebenzia, serangan yang terjadi di Yordania akhir-akhir ini juga dituduh sebagai ajang pencitraan bagi Joe Biden. Amerika dinilai sedang melunakkan ketegangan di Timut Tengah, yang dipicu agar citra 'bencana' melekat di pemerintah Biden.
Nebenzia juga mengungkap serangan yang menewaskan belasan orang ini menujukkan sikap Amerika yang mengabaikan hukum internasional. Selain itu, dubes Rusia ini pun menuding Amerika kini tengah menarik kekuatan timur, termasuk Iran, dalam konflik regional.
Dubes China, Zhang Jun pun ikut berkomentar mengenai Amerika yang dinilai telah ikut campur dan meningkatkan peperangan di Timur Tengah.
"Amerika Serikat mengaku bahwa mereka tidak berusaha menciptakan konflik di Timur Tengah atau di mana pun, tetapi dalam kenyataannya, justru sebalinya," kata Zhang.
"Tindakan militer Amerika Serikat tidak diragukan lagi memicu gejolak baru di wilayah ini dan semakin meningkatkan ketegangan," sambungnya.
Dubes Iran, Saed Iravani, juga mengungkap serangan Amerika nyatanya telah melanggar hukum internasional. Iravani juga menilai serangan ini digunakan untuk mengalihkan perhatian atas konflik yang terjadi di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 27.000 ribu jiwa.
"Klaim bahwa pangkalan Iran di Irak dan Suriah diserang, ditolak karena tidak berdasar dan dianggap sebagai upaya pengalihan perhatian dari tindakan agresif AS," kata Iravani.
Sementara itu, Amerika mengungkap serangannya di Irak dan Suriah merupakan upaya untuk melawan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, yang dianggap sebagai pusat komando atas kelompok-kelompok ekstrimis yang dipersenjatai oleh Iran.
Namun, klaim Amerika ini disangkal oleh Teheran yang menyatakan bahwa kelompok-kelompok yang beroperasi di Irak, Suriah, Lebanon, dan Yaman, sama sekali tidak ada hubungannya dengan negaranya, termasuk serangan udara di Yordania.
Pada kenyataannya, Inggris dan Amerika beserta negara sekutunya, sama-sama melakukan penyerangan terhadap kelompok Houthi Yaman.
Kelompok ini mengganggu rute pengiriman di Laut Merah, sebagai upaya dukungan Palestina sekaligus penekanan agar perang Gaza dihentikan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Al Jazeera