Ilustrasi kekerasan terhadap laki-laki
INDOZONE.ID - Kejahatan seksual adalah salah satu bentuk kekerasan yang menghancurkan dan merusak hak asasi manusia. Meskipun dalam pemahaman umum seringkali diidentikkan dengan laki-laki sebagai pelaku, realitasnya menunjukkan bahwa perempuan juga dapat terlibat dalam tindakan kejahatan seksual.
Di Zimbabwe misalnya, kepolisian negara itu berkali-kali mengidentifikasi kasus pemerkosaan terhadap laki-laki yang dilakukan oleh sekelompok perempuan.
Saking seringnya kejahatan ini terjadi, aparat penegak hukum yakin bahwa pemerkosaan dilakukan oleh perempuan-perempuan pemburu sperma.
Baca Juga: Kenapa Raja Charles Ungkap Dirinya Mengidap Penyakit Kanker, Ternyata Ini Alasannya!
Tidak hanya itu, pada 2019 lalu, polisi Zimbabwe juga secara resmi mengeluarkan peringatan kepada para pria dan masyarakat umum agar dapat meningkatkan kewaspadaan di transportasi umum, khususnya di ibu kota Harare.
Peringatan ini dikeluarkan menyusul dua rentetan insiden pemerkosaan yang menimpa dua pria berbeda dalam waktu satu minggu.
Juru bicara Kepolisian Zimbabwe Inspektur Kepala Paul Nyathi pada saat itu mengungkapkan, insiden pertama terjadi pada hari Sabtu, pada bulan Agustus 2019.
Baca Juga: Jubir Capres 02 Sebut Isu Prabowo Subianto Penculik Bagaikan Kaset Rusak: Selalu Diulang Saat Pemilu
Pada saat itu, seorang pria 37 tahun menaiki bus bersama dua penumpang wanita dan seorang sopir pria. Pada mulanya, laki-laki itu merasa biasa saja, namun situasi berubah ketika penumpang wanita lain bergabung dan sopir mengubah rute untuk menghindari penghalang jalan polisi.
“Dalam perjalanan, salah satu wanita yang menaiki kendaraan bersama pelapor, mengeluarkan pistol dan memaksa pelapor ke (keluar menuju) daerah semak di sepanjang Delport Road,” kata Nyathi, dikutip Africa News, Selasa (6/2).
Setelah itu, salah satu perempuan lainnya memaksa laki-laki tersebut untuk melakukan hubungan seksual tanpa persetujuan.
Baca Juga: Tragedi KDRT di Pulau Bangka: Pelaku Meninggal Ditembak Polisi, Ibu Nurlela Berjuang untuk Hidup
“Sementara perempuan lain memaksa pria tersebut meminum cairan yang tidak diketahui jenisnya, membuatnya tidak sadarkan diri," imbuh dia.
Insiden kedua menimpa seorang pria berusia 29 tahun yang mendapat tumpangan ke Harare dari lima perempuan. Saat perjalanan, korban ditawari minuman yang membuatnya kehilangan kesadaran. Ketika dia sadar, dia menyadari bahwa telah menjadi korban pelecehan.
Kepala Inspektur Nyathi mendesak masyarakat untuk membantu polisi dengan memberikan informasi yang dapat membantu dalam penyelidikan.
Baca Juga: Ketua KPU Diduga Langgar Kode Etik, Ganjar Pranowo: Hati-hati, Peluit Sudah Ditiup oleh Rakyat!
"Kami ingin mengimbau masyarakat untuk mewaspadai sekelompok pria dan wanita yang tanpa curiga memberikan transportasi kepada korban dan akhirnya menganiaya mereka," katanya.
Kejadian serupa sebelumnya tercatat pada September 2015, di mana dua wanita diduga memperkosa seorang pria setelah menawarkan tumpangan.
Peringatan ini menyoroti pentingnya kewaspadaan di transportasi umum dan perlunya tindakan preventif untuk melindungi potensi korban dari modus pelecehan seksual yang semakin kompleks.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Africa News