Logo PBB. (REUTERS/Carlo Allegri)
INDOZONE.ID - Badan Perdagangan PBB (UNCTAD) menyebut dampak perang Israel dan Palestina membuat keadaan ekonomi di Gaza hancur. Bahkan Rabu (31/1/2024) PBB menyebut untuk memulihkan ekonomi di Gaza membutuhkan waktu sekitar 68 tahun.
Melansir laporan Reuters, perang Gaza yang telah menewaskan lebih dari 26.000 sejak 7 Oktober ini juga menghancurkan banyak fasilitas serta menghilangkan mata pencaharian 2,3 penduduk Gaza.
Berdasarkan laporan konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan, konflik ini juga telah menurunkan 26,1 % Produk DomestikBruto (PDB) per kapita di tahun 2023.
Bahkan jika perang ini berakhir, berdasarkan pertumbuhan ekonomi antara 2007 hingga 2022 yang meningkat rata-rata 0,4% kemungkinan untuk mengembalikan PDB setara sebelum konflik ini bisa terjadi pada tahun 2092.
"Diperlukan waktu hingga 2092 bagi Gaza untuk kembali ke level di tahun 2022, yang sam sekali bukan tempat yang baik bagi orang-orang Gaza," kata Rami Alazzeh seorang pengamat ekonom UNCTAD di Palestina.
Sejumlah bangunan di Gaza hancur akibat serangan Israel
Perkiraan UNCTAD, jika PDB Gaza tumbuh 10% pertahun, maka menuju kestabilan PDB per kapita Gaza seperti tahun 2006 saat sebelum Israel menyerang Gaza ini juga membutuhkan waktu sekitar 10 tahunan yakni pada 2035.
"Saya pikir poin utama dari laporanini adalah bahwa tingkat kehancuran yang kita saksikan di Gaza belum pernah terjadi sebelumny. Ini akan membutuhkan banyak upaya dari masyarakat internasional untuk membangun kembali dan memulihkan Gaza," sambungnya.
Sebelumnya, UNCTAD juga mencatat biaya untuk memulihkan Gaza di perang sebelumnya pada tahun 2014 membutuhkan sekitar 3,9 miliar dollar US.
Mirisnya perang kali ini diperkirakan akan menghabiskan biaya jauh lebih besar karena tingkat kerusakan lebih parah.
"Mengingat tingkat kehancuran yang kita saksikan di Gaza dan bahwa operasi militer masih terus berlanjut, jumlah yang dibutuhkan untuk pemulikah di Gaza akan berlipat ganda dari 3,9 miliar dollar US yang dibutuhkan setelah perang 2014," kata Alazzeh.
Sebelum konflik ini kembali terjadi pun, UNCTAD menyebut ekonomi di Gaza hanya berkisar di anga 4,5% dalam tiga kuartal pertama di tahun 2023.
Sekitar 1,5 juta warga Gaza hidup dalam kemiskinan. Bahkan pengangguran di Gaza sebelum konflik juga mencapai 45%. Sampai akhirnya di Desember 2023, angka tersebut meningkat tajam hingga 79,3%.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters