Kategori Berita
Media Network
Kamis, 25 JANUARI 2024 • 14:05 WIB

Pertama Kalinya, Arab Saudi Akan Buka Toko Alkohol untuk Para Diplomat Non Muslim

Bendera Arab Saudi. (REUTERS/Huseyin Aldemir)

INDOZONE.ID - Pemerintah Arab Saudi tengah mempersiapkan membuka toko alkohol pertama di kota Riyadh. Kabarnya toko alkohol ini hanya diperuntukan para diplomat non muslim. Namun, Arab akan melakukan pengetatan bagi kalangan muslim.

Melansir Reuters, media setempat melaporkan Arab kini telah memberlakukan aturan baru mengenai impor alkohol. Aturan ini disebut sebagai upaya melawan perdagangan gelap yang dilakukan oleh para diplomat.

"Proses ini akan terus memberikan dan memastikan bahwa semua diplomat kedutaan bukan muslim memiliki akses ke produk-produk ini dalam kuota tertentu," kata media Arab Saudi (CIC). 

Toko alkohol ini terletak di lingkungan tempat kedutaan dan diplomat tinggal. Belum ada kepastian kapan toko ini resmi dibuka, namun menurut sumber menyebutkan bahwa toko ini akan buka pada beberapa minggu mendatang.

Baca Juga: Pertama Dalam Sejarah! Uni Emirat Arab Resmi Buka Pabrik Alkohol di Abu Dhabi

Untuk bisa mengakses toko ini, pelanggan wajib mendaftar secara online melalui aplikasi khusus. Calon pengunjung juga harus memiliki izin dari kementerian luar negeri dan pembatasan jumlah pembelian. 

Di sisi lain, Arab Saudi belum menjelaskan bagaimana aturan bagi para pendatang juga wisatawan. Namun kebanyakan dari mereka merupakan pekerja muslim dari Asia dan Mesir.

Sebagai negara konservatif, Arab Saudi memiliki aturan yang sangat ketat mengenai alkohol. Untuk bisa mendapatkan alkohol di negara ini harus melalui surat diplomatik atau secara ilegal di pasar gelap.

Arab juga memberlakukan hukuman berat bagi para peminum. Mulai cambuk, denda, penjara hingga deportasi. Tapi dari beberapa kasus di era ini, hukuman cambuk telah diganti menjadi hukuman kurungan.

Legalisasi alkohol di Arab merupakan pertama kalinya dalam sejarah. Sejak dipimpin oleh Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, Arab telah mendobrak aturan ketat sebagai negara konservatif.

Baca Juga: Arab Saudi Siap Mengakui Kedaulatan Israel, tapi dengan 1 Syarat Ini!

Beberapa dekade terakhir Arab Saudi telah melonggarkan beberapa aturan seperti pemisahan laki-laki dan wanita. Selain itu wanita tidak lagi diharuskan mengenakan abaya atau jubah hitam yang menutupi seluruh badan.

Arab juga kini telah melegalkan pengadaan konser musik. Selain itu, para perempuan diperbolehkan menyetir kendaraan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Reuters

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Pertama Kalinya, Arab Saudi Akan Buka Toko Alkohol untuk Para Diplomat Non Muslim

Link berhasil disalin!