Kategori Berita
Media Network
Senin, 22 JANUARI 2024 • 12:05 WIB

Amerika Akui Tak Bisa Kalahkan Houthi, tapi Janji akan Terus Balas Serangan di Laut Merah

Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (REUTERS/Leah Millis)

INDOZONE.ID - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengungkap koalisinya tidak bisa membendung serangan Houthi di kawasan Laut Merah. Namun dirinya berjanji akan terus melakukan serangan terhadap kelompok tersebut.

"Apakah mereka menghentikan Houthi? Tidak. Apakah mereka akan melanjutkannya? Ya," kata Biden yang dikutip dari Anadolu Agency pada Senin (22/1/2024).

Melansir laporan Anadolu Agency, pada Kamis (19/1/2024), Amerika melancarkan serangan yang kelima terhadap kelompok Houthi. Pihaknya mengklaim mereka sedang menargetkan senjata yang akan digunakan oleh Houthi di Laut Merah.

"Kami tidak ingin menimbulkan konflik di kawasan ini. Namun kami harus bisa membela diri, tidak hanya untuk kapal-kapal kami, tetapi kapal dagang dan jalur pelayaran perdagangan dan internasional di Laut Merah," kata John Kirby, Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat.

Baca Juga: Rudal Houthi Menghantam Kapal Kontainer Milik Amerika Serikat di Teluk Aden

Kirby juga menyebut Amerika akan terus melawan selama Houthi melakukan aksi penyerangan di kawasan tersebut.

"Serangan-serangan ini akan terus berlanjut selama mereka berusaha mengganggu, serta menghentikan Houthi untuk melakukan serangan ini," sambungnya.

Houthi Yaman merupakan salah satu kelompok pemberontak yang telah melakukan penyerangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah. Aksi ini diklaim sebagai dukungan terhadap Hamas di Palestina dalam perang Gaza.

Houthi menyebut akan menyerang kapal-kapal Israel atau yang berhubungan dengan Israel di Laut Merah.

Penyerangan tersebut ditujukan untuk menekan Israel dan para sekutunya, agar menghentikan perang di Gaza yang sampai saat ini menewaskan telah lebih dari 25.000 warga di Gaza.

Baca Juga: Diserang Sekutu Amerika, Houthi Yaman Sebut Bakal Serang Balik Lebih Ganas

Sementara itu, Laut Merah merupakan salah satu jalur penting bagi pelayaran Internasional. Kawasan ini menjadi rute pendek bagi kapal yang akan melewati Terusan Suez dan Teluk Aden. Sementara itu, terusan ini hampir dilewati oleh sekitar 12% kapal di dunia.

Oleh karena itu, penutupan jalur tersebut membuat beberapa kapal pengiriman harus melewati rute panjang melintasi pantai selatan Afrika. Imbasnya, perusahaan harus merogoh kocek lebih besar serta melewati waktu yang lebih panjang.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Anadolu Agency

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Amerika Akui Tak Bisa Kalahkan Houthi, tapi Janji akan Terus Balas Serangan di Laut Merah

Link berhasil disalin!