Kategori Berita
Media Network
Jumat, 15 DESEMBER 2023 • 20:24 WIB

Situasi Makin Memprihatinkan, Gaza Kini Diterjang 'Badai' Penyakit Mematikan

Warga Gaza kini dihadapkan musuh tak kasat mata, yaitu penyakit.

INDOZONE.ID - Bagi penduduk Gaza yang terkepung dan sejauh ini selamat dari bom dan peluru Israel, ada pembunuh yang secara diam-diam dan tak kasat mata kini mengintai mereka yaitu penyakit.

Kurangnya jumlah makanan, air yang bersih dan juga tempat untuk berlindung telah melemahkan ratusan ribu orang yang mengalami trauma, dan orang-orang dengan sistem kesehatan yang lemah, epidemi yang tak terhindarkan akan melanda daerah tersebut, kata 10 dokter dan sejumlah pekerja bantuan kepada Reuters.

"Badai penyakit yang sempurna telah dimulai. Sekarang masalahnya adalah, 'Seberapa buruk dampaknya?'" kata James Elder, juru bicara utama U.N. Children's Fund (UNICEF), dalam sebuah wawancara.

Menurut data dari WHO, dari tanggal 29 November hingga tanggal 10 Desember, kasus diare pada anak balita melonjak 66% yaitu menjadi 59.895 kasus, dan meningkat sekitar 55% pada populasi lainnya dalam periode yang sama.

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Bus Maut di Cipali: Oleng, Hajar Pengaman Jalan hingga Terbalik

WHO mengatakan bahwa jumlah tersebut pastinya tidak lengkap dikarenakan oleh hancurnya semua sistem dan layanan di Gaza akibat perang.

Kepala bangsal anak di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, Dr. Ahmed Al-Farra, mengatakan kepada Reuters bahwa bangsalnya dipenuhi dengan anak-anak yang menderita dehidrasi ekstrem, sehingga menyebabkan gagal ginjal dalam beberapa kasus, sementara diare yang parah juga terjadi empat kali lipat dimana lebih tinggi dari biasanya.

Warga Gaza kini dihadapkan musuh tak kasat mata, yaitu penyakit.

Dia mengatakan dia menemukan 15 hingga 30 kasus Hepatitis A di Khan Younis dalam dua minggu terakhir.

"Masa inkubasi virus adalah tiga minggu hingga satu bulan, jadi setelah sebulan akan terjadi ledakan jumlah kasus Hepatitis A," ucap Ahmed.

Baca Juga: Polda Metro Limpahkan Berkas Kasus Firli Bahuri Peras SYL ke Kejati DKI

Sejak gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang terjadi pada 1 Desember gagal, banyak orang telah mengungsi ke tempat penampungan sementara, yang berupa bangunan, sekolah, dan juga tenda yang ditinggalkan. Banyak warga yang tidur di alam terbuka lalu tidak memiliki akses terhadap toilet ataupun air untuk mandi, kata pekerja bantuan.

Di saat yang sama, ada sekitar 21 dari 36 rumah sakit di Jalur Gaza yang ditutup, 11 di antaranya hanya berfungsi sebagian lalu 4 di antaranya berfungsi minimal, menurut data dari WHO pada tanggal 10 Desember.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Reuters

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Situasi Makin Memprihatinkan, Gaza Kini Diterjang 'Badai' Penyakit Mematikan

Link berhasil disalin!