Gerakan Julid Fi Sabilillah yang dilakukan netizen Indonesia disorot media asing.
INDOZONE.ID - Gerakan Julid Fi Sabililah yang berawal dari inisiasi Erlangga Greschinov lewat akun X @Greschinov, menjadi sorotan sejumlah media internasional.
Julid Fi Sabilillah adalah gerakan untuk menyerang akun media sosial tentara dan influencer Israel, sebagai bentuk aksi bela Palestina.
Channel News Asia (CNA) misalnya, mempublikasikan artikel berjudul 'Some netizens in Southeast Asia form groups of cyber warriors to dox Israeli soldiers, cyberbully opponents'.
Portal berita asal Singapura ini memberitakan warganet asal Indonesia dan Malaysia yang tergabung dalam gerakan Julid Fi Sabilillah, menyerang dan melakukan cyberbullying terhadap media sosial para tentara Israel.
Melansir CNA, profesor Komunikasi, Media, dan Kajian Budaya dari Universitas Nottingham di Malaysia, Joanne Lim, mengatakan gerakan Jihad Fi Sabilillah ini adalah contoh rasa tanggung jawab sosial yang menghubungkan netizen untuk menyerukan diakhirinya kekejaman di Gaza.
Baca Juga: Perdana Menteri Spanyol Beri Dukungan ke Palestina Hingga Picu Amarah Israel
“Orang-orang di seluruh dunia pasti merasa seolah-olah mereka hanyalah penonton dan pengamat konflik ini. Media sosial memberi warganet rasa memiliki tujuan dan tanggungjawab kolektif, untuk ‘mengambil tindakan’ dibandingkan menyerah pada gagasan tidak berguna, yang pada akhirnya mengarah pada keputusasaan (pembentukan Gerakan),” kata Dr Lim kepada CNA, dikutip Minggu (3/12/2023).
Selain itu, doxing dan cyberbullying yang ditujukan Gerakan terhadap tentara Israel dan Zionis juga dapat dilihat sebagai respons putus asa yang sebagian besar didorong oleh kebutuhan untuk bersuara dan berpendapat warganet.
Lim bilang, gerakan yang mengorganisir para warganet untuk menyebar rumor dan disinformasi memang dapat menekan pihak lawan, namun sebenarnya ada cara yang lebih efektif untuk memperjuangkan kebebasan Gaza.
"Bentuk aktivisme yang lebih efektif adalah dengan menyerukan tindakan… untuk membantu meringankan penderitaan yang disebabkan oleh kekejaman massal dan kejahatan perang terhadap kemanusiaan,” katanya.
Sementara itu, selain sudah berhasil mendapat perhatian dari media internasional, gerakan ini pun juga mulai terkenal di negara lain, yakni Turki.
Untuk memperluas Gerakan ini di luar Indonesia dan Malaysia, pemilik akun X @Greschinov ini pun mengirim undangan terbuka kepada netizen Turki untuk bergabung bersama pejuang Jihad Fi Sabilillah lain, dalam menyerang akun tentara Israel dan orang-orang yang mendukung pembantaian di Gaza.
"Kami mengundang @digermesele dan saudara-saudara Turki lainnya dalam memerangi propaganda Zionis di media sosial. Atas perhatian dan kesediaannya kami ucapkan terima kasih," tulis Erlangga, dalam unggahannya.
Gayung bersambut, kini Turki pun bergabung dengan Gerakan Julid Fi Sabilillah untuk memperjuangkan pembebasan Palestina.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators