Korban tewas akibat serangan Israel di Gaza
INDOZONE.ID - Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan angka kematian di wilayahnya meningkat menjadi lebih dari 10 ribu warga akibat serangan Israel.
Seperti dilansir Aljazeera, total sebanyak 10.022 korban tewas selama 31 hari serangan Israel di wilayah tersebut.
Dalam laporan yang dirilis, dari jumlah tersebut, 4.104 korban di antaranya merupakan anak-anak. Sementara itu, masih banyak korban yang terjebak dalam reruntuhan bangunan.
Baca Juga: Patung Rp2,5 Miliar Jokowi Tuai Kritik Netizen: Bau Korupsi, Gak Mirip Sama Sekali!
“Jumlah diperkirakan akan meningkat karena setidaknya 2.000 orang masih tertimbun reruntuhan. Masalahnya adalah dengan kurangnya alat berat dan mesin, tim penyelamat di lapangan tidak dapat mengeluarkan dan mengeluarkan mayat-mayat ini dari bawah reruntuhan,” kata koresponden Aljazeera Hani Mahmoud melaporkan dari Khan Younis di Gaza.
Jumlah orang yang terluka sejak dimulainya pemboman pada 7 Oktober telah meningkat menjadi 25.408 orang, kata juru bicara Kementerian Kesehatan, seraya menambahkan bahwa Israel telah melakukan 18 serangan dalam beberapa jam terakhir yang menewaskan 252 orang.
Tingginya korban tewas dalam sejarah akibat dari pemboman tanpa pandang bulu yang dilakukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil, rumah sakit, kamp pengungsi, dan sekolah, kata Medical Aid for Palestines (MAP), sebuah organisasi yang berbasis di Inggris.
Baca Juga: Fakta-fakta Keributan Kelompok John Kei dan Nus Kei yang Sebabkan 1 Orang Tewas Tertembak
“Berapa banyak lagi kematian yang diperlukan untuk mengakhiri serangan ini – 50.000, 100.000?” kata Fikr Shalltoot, direktur kelompok tersebut di Gaza.
“Saat kami menyaksikan rumah, rumah sakit, dan sekolah kami hancur menjadi puing-puing, kami menangisi sedikit pun rasa kemanusiaan dari para pemimpin dunia.”
Meskipun Israel telah berjanji untuk menghancurkan kelompok bersenjata Palestina Hamas, yang melakukan serangan terhadap Israel selatan pada tanggal 7 Oktober yang menurut pihak berwenang Israel telah menewaskan lebih dari 1.400 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, namun kondisi kemanusiaan di Gaza telah mencapai titik kritis di bawah pemboman terus-menerus dari Israel.
Baca Juga: Alasan Indonesia Gak Bisa Bantu Palestina Pakai Militer, Militer RI Gak Punya Kekuatan?
Kehabisan persediaan bahan bakar, 16 dari 35 rumah sakit di Gaza terpaksa menghentikan operasinya karena jumlah orang yang terluka meningkat dan PBB mengatakan bahwa lebih dari 1,5 juta orang, atau lebih dari separuh populasi Gaza, telah mengungsi.
Ketika kondisi di Gaza semakin memburuk dan jumlah korban tewas terus meningkat, seruan untuk mengakhiri pertempuran pun semakin meningkat.
Pada akhir Oktober, Majelis Umum PBB memberikan suara terbanyak untuk mendukung resolusi yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Al Jazeera