Anggota Dewan Keamanan PBB saat melakukan pertemuan membahas konflik Israel dan Hamas Palestina.
INDOZONE.ID - Direktur Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-bangsa (HAM PPB), Craig Mokhiber, memutuskan mundur dari jabatannya terkait genosida Israel di Gaza, Palestina.
Petinggi PBB yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS) itu menilai gagal menghentikan genosida yang dilakukan Israel.
Karena itu, Mokhiber mengirimkan surat pengunduran diri pada Komisaris Tinggi HAM PBB di Jenewa Volker Turk.
Surat bertanggal 28 Oktober itu kemudian dibagikan kepada publik pada Selasa (31/10/2023) hingga kini akhirnya tersebar di media sosial.
"Sekali lagi, kita sedang melihat genosida terjadi di depan mata kita, dan organisasi yang kita layani tampaknya tidak berdaya untuk menghentikannya," kata Mokhiber dalam surat pengunduran dirinya.
Baca Juga: PM Israel Benjamin Netanyahu Gak Mau Genjatan Senjata, Berikut 5 Faktanya!
Menurutnya, PBB bukan kali ini saja tak mampu menghentikan genosida. Dia menyebut hal yang sama terjadi terhadap Tutsi di Rwanda, Muslim di Bosnia, Yazidi di Irak, dan Rohingya di Myanmar.
"Sebagai pengacara hak asasi manusia dengan pengalaman lebih dari tiga dekade, saya tahu betul bahwa konsep genosida sering kali menjadi sasaran penyalahgunaan politik," katanya.
"Namun, pembantaian besar-besaran terhadap rakyat Palestina saat ini, yang berakar pada ideologi kolonial pemukim etno-nasionalis, merupakan kelanjutan dari penganiayaan dan pembersihan sistematis yang telah berlangsung selama beberapa dekade, yang sepenuhnya didasarkan pada status mereka sebagai orang Arab," ujar dia.
Bagi Mokhiber, pembiaran terhadap genosida yang dilakukan Israel pada warga Palestina tak lepas dari pengaruh AS, Inggris, dan sebagian besar negara Eropa.
Dia pun tak segan menuding keterlibatan negara-negara tersebut dalam pembantaian terhadap warga Palestina.
"Mereka sepenuhnya terlibat dalam serangan mengerikan itu," katanya.
Baca Juga: Serius Bantu Palestina, Cak Imin Sebut PKB Bakal Bentuk Komite Palestina: PBB Udah Gak Bisa Bantu
Menurutnya, pemerintah negara-negara tersebut tidak hanya menolak untuk memenuhi kewajiban perjanjian mereka berdasarkan Konvensi Jenewa, tetapi juga secara aktif mempersenjatai serangan Israel
AS, Inggris, dan sejumlah negara Eropa, juga disebut Mokhiber memberikan dukungan ekonomi dan intelijen, serta memberikan perlindungan politik dan diplomatik terhadap "kekejaman Israel". Bahkan Mokhiber menyebut PBB telah menyerah dan tak berdaya pada negara-negara tersebut.
"Dalam beberapa dekade terakhir, bagian-bagian penting PBB telah menyerah kepada kekuasaan Amerika Serikat, untuk takut terhadap Lobi Israel, untuk mengabaikan prinsip-prinsip hukum internasional," kata dia.
"Kekuatan-kekuatan Barat akan terus melawan kita di setiap langkah, jadi kita harus teguh. Dalam jangka pendek, kita harus mengupayakan gencatan senjata segera dan mengakhiri pengepungan yang sudah berlangsung lama di Gaza, mencegah pembersihan etnis di Gaza, Yerusalem, dan Tepi Barat," ujarnya lagi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: