Gedung pesta pernikahan yang terbakar di Hamdaniya, Nineveh, Irak
INDOZONE.ID - Sebanyak 113 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 150 orang mengalami luka-luka dalam insiden kebakaran di pesta pernikahan di provinsi Nineveh, Irak Utara.
Seperti yang dilansir Reuters, kebakaran itu terjadi pada Selasa (26/9/2023) sekitar pukul 22.45 waktu setempat di sebuah gedung pesta pernikahan di distrik Hamdaniyah, yang terletak di sekitar 400 km dari utara kota Mosul.
Pertahanan sipil Irak mengatakan kembang api yang dinyalakan pengantin selama pesta pernikahan tersebut mungkin menjadi penyebab utama kebakaran gedung.
Baca Juga: Parah! Bocah SMP Nekat Lecehkan Mahasiswi UI di Kampus, Berujung Diamankan Sekuriti
“Informasi awal menunjukkan bahwa kembang api digunakan dalam sebuah pernikahan, yang memicu kebakaran di aula,” kata otoritas pertahanan sipil dalam sebuah pernyataan pada Rabu (27/9/2023) pagi.
Reporter Al Jazeera di Bagdad, Mahmoud Abdelwahed mengatakan bahwa menyalakan kembang api merupakan hal yang biasa dalam pesta pernikahan di Irak.
Namun sayangnya, gedung aula tempat digelarnya pesta pernikahan tersebut diduga dibangun dengan bahan konstruksi yang mudah terbakar.
Baca Juga: Fakta Baru Kasus Bocah SD Jatuh Dari Lantai 4 di Jaksel, Diduga Sengaja Melompat!
Gedung pesta pernikahan yang terbakar di Hamdaniya, Nineveh, Irak
Enggak hanya itu, penyebab banyaknya korban tewas hingga mencapai ratusan orang karena gedung tersebut enggak memiliki mitigasi keamanan yang tepat, salah satunya pintu darurat.
Pertahanan sipil Irak juga melaporkan adanya panel prefabrikasi di aula acara yang sangat mudah terbakar dan melanggar standar keselamatan.
“Kebakaran menyebabkan beberapa bagian langit-langit runtuh karena penggunaan bahan konstruksi yang sangat mudah terbakar dan berbiaya rendah,” kata otoritas pertahanan sipil dalam pernyataan mereka.
Baca Juga: Momen Erick Thohir Tanam 100 Ribu Pohon Demi Kurangi Polusi Udara: Mari Cintai Lingkungan!
Bahaya ini diperparah dengan pelepasan gas beracun yang terkait dengan pembakaran panel yang mengandung plastik.
Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memerintahkan penyelidikan atas kebakaran tersebut dan meminta pejabat kementerian dalam negeri dan kesehatan negara itu untuk memberikan bantuan, kata kantornya dalam sebuah pernyataan online.
Mayoritas korban luka menderita luka bakar dan sesak napas, kata al-Badr dari Kementerian Kesehatan, seraya menambahkan bahwa juga terjadi kerumunan massa di tempat kejadian.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters, Al Jazeera