Kategori Berita
Media Network
Minggu, 27 AGUSTUS 2023 • 16:10 WIB

Umat Islam Belanda Gelar Aksi Protes atas Pembakaran Al-Quran yang Masif di Eropa

Al-Qur'an

INDOZONE.ID - Umat Islam yang diorganisir organisasi Islam, menggelar aksi protes di Lapangan Malieveld, Den Haag, Belanda.

Aksi ini digelar untuk memprotes masifnya aksi Islamofobia, dengan berbagai insiden pembakaran Al-Quran di sejumlah kota di Eropa.

Para demonstran membawa spanduk dengan tulisan ‘Qur’an memberikan cahaya untuk membimbing kami, api tidak dapat membakar matahari’, dan ‘Saya cinta Qur’an’ sambil berjalan ke arah kedutaan Denmark dan Swedia.

‘Berhenti membakar buku dan kitab suci kami,’ ‘Pemerintah Denmark dan Swedia memalukan’. 

Demikian seruan para demonstran lainnya yang memprotes pemerintah negara tersebut, karena seolah membolehkan kebencian terhadap Islam dan Qur’an.

Baca Juga: Masya Allah, Sebuah Al-Qur'an Utuh dari Kebakaran di Pondok Pesantren Bulukumba

Serdar Isik, seorang psikolog, membaca pernyataan di depan Kedutaan Swedia dan menyebut serangan terhadap Qur’an di Denmark, Swedia, dan Belanda, sangat menyakiti umat Islam.

Mereka juga menyebut bahwa merusak Qur’an di bawah perlindungan polisi adalah tindakan rasis.

Isik juga mengecam pedas Walikota Den Haag, Jan van Zanen, yang mengizinkan penistaan terhadap Qur’an.

"Hal itu menyakiti kami bahwa rasis dan fasis diizinkan menodai nilai-nilai lebih dari satu juta Muslim di Belanda secara terang-terangan," kata Isik.

Para demonstran juga menuntut pemerintah Belanda menyiapkan undang-undang menekankan perlindungan perdamaian umat beragama, dan memastikan kelompok agama dan non-agama serta individu dapat hidup berdampingan.

Baca Juga: Tak Ada Guru Paksa Siswi Pakai Hijab di Sekolah, Disdik DKI: Itu Kegiatan Baca Al-Qur'an

Insiden pembakaran Al-Qur’an di Swedia, Denmark, dan Belanda

Rasmus Paludan, seorang politisi sayap kanan Denmark dan pemimpin Partai Stram Kurs (Garis Keras), terus melakukan provokasi dengan membakar Qur’an di kota Malmo, Norkopin, Jonkoping dan Stockholm, di Swedia, selama liburan Paskah pada 2022.

Dia membakar Qur’an di depan kedutaan Turki di Stockholm pada 21 Januari dan di Kopenhagen pada 27 Januari.

Edwin Wagensveld, pemimpin organisasi Islamofobia, gerakan Patriotik Eropa Melawan Islamisasi Barat (PEGIDA) di Belanda, merobek Quran dalam demo satu orang di Den Haag pada 22 Januari.

Aksinya itu dilakukan di bawah perlindungan polisi, dan pada 13 Februari di kota Utrecht.

Baca Juga: Sumatera Utara Peringkat 3 STQ Nasional XXVI, Edy: Sumut Bermartabat Mulai dari Al-Qur'an

Kelompok Muslim berkumpul di lokasi dimana demo di Rotterdam akan berlangsung.

Mereka mengadakan demonstrasi tandingan karena demonstrasi PEGIDA tidak dilarang, meskipun ada pengumuman bahwa anggota kelompok tersebut akan membakar Al-Qur’an.

Wagensveld, yang dibebaskan hari itu juga setelah ditahan, ingin melanjutkan aksi serupa di Den Haag pada hari berikutnya.

Namun polisi menahan dirinya dengan alasan tidak mematuhi aturan demokrasi.

Pada 18 Agustus, Wagensveld merobek Qur’an di depan kedutaan Turki di Den Haag.

Di Stockholm, Salwan Momika membakar Qur’an di bawah perlindungan polisi di depan Masjid Stockholm, pada 28 Juni yang bersamaan dengan hari raya Idul Adha.

Baca Juga: Ulama Zakir Naik Cari Calon Istri untuk Anak, Hafal Al-Qur'an Jadi Salah Satu Kriterianya

Selanjutnya Momika menginjak Quran dan bendera Irak dalam perlindungan polisi di depan kedutaan Irak di Stockholm, pada 20 Juli.

Dia juga melakukan aksi serupa pada 14 dan 31 Juli di depan Parlemen Swedia.

Tak sampai di situ, Momika kembali melakukan aksinya menodai Qur’an di depan Kedutaan Iran di Stockholm dalam perlindungan polisi.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Anadolu, Antara

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Umat Islam Belanda Gelar Aksi Protes atas Pembakaran Al-Quran yang Masif di Eropa

Link berhasil disalin!