INDOZONE.ID - Kota Sumy, Ukraina menjadi saksi tragedi memilukan akibat konflik berkepanjangan dengan Rusia.
Sebuah serangan rudal balistik yang dilengkapi munisi cluster menghantam kawasan pemukiman, menewaskan 11 orang, termasuk dua anak-anak, serta melukai puluhan lainnya. Insiden ini menambah catatan kelam perang yang telah berlangsung hampir 1.000 hari.
Kehancuran bangunan di wilayah Sumy.
Pada Minggu malam (17/11), sebuah rudal balistik Rusia menghantam kota Sumy yang berada dekat perbatasan Rusia. Serangan ini menewaskan 11 orang, termasuk seorang bocah laki-laki berusia 9 tahun dan gadis remaja berusia 14 tahun. Sebanyak enam anak lainnya kini dalam kondisi kritis akibat serangan tersebut.
Selain korban jiwa, 15 bangunan rusak, termasuk dua fasilitas pendidikan. Upaya pencarian dan penyelamatan terus dilakukan, menunjukkan skala kehancuran yang signifikan.
Baca Juga: Zelenskyy Minta Reaksi Keras Negara Lain atas Keterlibatan Korut dalam Perang Rusia-Ukraina
Pada hari yang sama, Presiden AS Joe Biden memberikan izin pertama bagi Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh buatan AS di wilayah Rusia.
Keputusan ini muncul setelah lobi panjang dari pihak Ukraina dan sebagai tanggapan terhadap bantuan militer Korea Utara kepada Rusia di wilayah Kursk.
Langkah ini menjadi momen penting karena sebelumnya AS hanya mengizinkan penggunaan sistem HIMARS untuk pertahanan di wilayah Ukraina.
Presiden Volodymyr Zelenskyy menanggapi langkah ini dengan hati-hati, menyatakan bahwa keputusan seperti ini tidak diumumkan dengan kata-kata, tetapi akan dibuktikan oleh tindakan nyata di medan perang.
Baca Juga: Korsel Desak Penarikan Segera Pasukan Korea Utara dari Rusia
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com