INDOZONE.ID - Beijing kembali mengecam kebijakan Amerika Serikat yang dianggap sepihak dalam hal imigrasi. Keputusan AS untuk mencabut visa mahasiswa China menuai reaksi keras dari pemerintah China.
Kebijakan ini dinilai tidak masuk akal dan hanya berlindung di balik alasan ideologi serta kepentingan nasional.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, AS telah secara tidak masuk akal membatalkan visa mahasiswa China, dan China dengan tegas menentang langkah tersebut.
Baca Juga: Otoritas China Selidiki Insiden Paraglider yang Tersedot ke Dalam Awan
Mao Ning menambahkan bahwa Beijing telah mengajukan protes resmi kepada pihak AS.
Reaksi China atas pengetatan visa pelajar AS oleh Trump sebenarnya sudah muncul sejak lama, ketika pemerintah Trump mulai memberlakukan kebijakan imigrasi yang ketat.
Kali ini, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengumumkan bahwa pemerintahnya akan “secara agresif” mencabut visa mahasiswa asal China.
Baca Juga: Ledakan Pabrik Kimia di China Tewaskan 5 Orang, 6 Orang Masih Hilang
Langkah ini khususnya menyasar mahasiswa yang memiliki kaitan dengan Partai Komunis China atau yang sedang menempuh studi di bidang-bidang strategis.
Rubio juga menyatakan akan memperketat kriteria pemberian visa untuk semua pelajar asal China dan Hong Kong di masa depan.
Keputusan AS cabut visa mahasiswa China ini memunculkan kekhawatiran baru, karena mahasiswa internasional asal China selama ini menjadi salah satu sumber pendapatan penting bagi universitas di AS.
Selain itu, pencabutan visa secara luas juga berpotensi menghambat aliran talenta dan inovasi yang menjadi andalan perusahaan teknologi Amerika.
Tak hanya itu, Beijing protes pencabutan visa mahasiswa China oleh AS karena dinilai semakin merusak hubungan baik antara kedua negara.
Mao Ning menyerukan agar AS lebih bijak dan konstruktif dalam menjaga hubungan bilateral yang stabil.
Sebab, dampak kebijakan visa Trump terhadap hubungan AS-China tidak hanya berpengaruh pada mahasiswa China, tetapi juga pada kerja sama internasional yang sudah terjalin selama ini.
Kementerian Luar Negeri AS sendiri memiliki wewenang luas untuk mencabut dan menerbitkan visa.
Sebelumnya, mereka pernah menuding adanya keterkaitan antara Harvard University dengan pemerintah China sebagai alasan penangguhan penerimaan mahasiswa asing, meski langkah tersebut akhirnya sempat diblokir oleh pengadilan.
Kebijakan baru ini menjadi babak lanjutan dari ketegangan yang sudah lama terjadi antara AS dan China.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Nypost.com